RSBI Keberatan Stop Iuran Sekolah
Senin, 20 Februari 2012 – 11:02 WIB
“Kami sudah membahas dan mempelajari isi Permen. Ada salah satu pasal disebutkan bisa menarik iuran bulanan dengan catatan seizin menteri. Jadi, keputusan nanti tergantung menteri,” bebernya.
Baca Juga:
Iuran bulanan per siswa di sekolah itu Rp 250 ribu. Penetapan besaran berdasarkan kemampuan orangtua siswa, setelah sekolah rapat dengan komite. Tiap jenjang kelas ada perbedaan angka iuran. “Siswa tak mampu kami gratiskan,” ujarnya.
Menurutnya, sejak SMP 1 menjadi RSBI empat tahu lalu, sudah menarik iuran bulanan. Uangnya untuk biaya operasional sekolah, serta perbaikan dan pemeliharaan fasilitas belajar. Selain itu, jika diperlukan fasilitas baru, bisa menggunakan iuran tersebut. Tanpa iuran bulanan, jelas berpengaruh terhadap peningkatan proses belajar dan mengajar. Kalau tak menarik iuran, akan sangat memberatkan sekolah yang memiliki 909 pelajar ini.
Kepala SMP 22 Samarinda Sudiyo mengatakan, pihaknya tak memungut iuran bulanan, tapi hanya menerima sumbangan dari siswa. “Tahun lalu memang di SMP 21 ada iuran bulanan sebesar Rp 100 ribu per siswa, kini hanya sumbangan. Besarannya sesuai kemampuan orangtua siswa,” ujarnya.
SAMARINDA - Sejumlah sekolah unggulan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI), di Samarinda juga keberatan dengan keluarnya Peraturan Menteri
BERITA TERKAIT
- Kementrans dan LDPP Siapkan Beasiswa Patriot Bagi Anak-anak Muda yang Ingin Kuliah
- Wahai Para Guru PPPK, SK Menteri Segera Terbit, Siap-siap ya
- Syarat Kenaikan Gaji Guru ASN & Honorer, Simak Pernyataan Presiden Prabowo Ini
- Dorong Pengembangan Talenta Digital, Indosat Gelar Seminar di Unsri
- MWA Tetapkan Prof Tatacipta Dirgantara sebagai Rektor ITB Terpilih
- Pupuk Kaltim Dorong Generasi Muda Berikan Solusi Inovatif untuk Ketahanan Pangan