RSBI Ladang Bisnis, Picu Biaya Tinggi
Minggu, 24 Juni 2012 – 23:28 WIB

RSBI Ladang Bisnis, Picu Biaya Tinggi
JAKARTA—Maraknya aksi protes dan keberatan dari para orang tua terhadap tingginya biaya pendidikan di sekolah berstatus Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI), diduga lantaran dipicu RSBI dijadikan ladang bisnis oleh para kepala sekolah (kepsek).
Seharusnya, pengelola RSBI harus tetap menitikberatkan pada kualitas dan prestasi siswa dan bukan saling berlomba menaikkan biaya pendidikan.
“Tingginya biaya pendidikan di RSBI bisa jadi diakibatkan karena kepala sekolahnya hanya memandang bisnis. Padahal, kalau kepala sekolahnya kreatif, dedikatif dan inspiratif, maka tidak mungkin sampai memungut biaya kepada siswa secara berlebihan," ungkap Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Khairil Anwar Notodipuro, di Jakarta, Minggu (24/6).
Diingatkan, sekolah RSBI harus menggenjot kualitas dan mutu pendidikan di sekolah tersebut. Diharapkan juga, RSBI menggaet siswa dari keluarga miskin tapi cerdas.
JAKARTA—Maraknya aksi protes dan keberatan dari para orang tua terhadap tingginya biaya pendidikan di sekolah berstatus Rintisan Sekolah
BERITA TERKAIT
- Wamen Fauzan: Era Kolaborasi, Kampus Harus Bersinergi dengan Pemda
- Untar dan KSU Perkuat Kerja Sama Global Lewat Konferensi Dunia & Bertemu Presiden Taiwan
- Guru Sekolah Rakyat dari PNS & PPPK, Diusulkan Kepala Daerah
- Kemdiktisaintek Membuka Peluang Sarjana Kuliah S2 Setahun, Lanjut Doktoral
- Kemenkes di Guest Lecture U-Bakrie: Mahasiswa Harus Terlibat Aktif Dalam Kampanye Kesehatan Mental
- 43.502 Siswa Penerima Baru Terima KJP Plus Tahap I 2025