RSCM & RS Ngoerah Bali Lakukan Operasi Telerobotik Jarak Jauh Pertama di Indonesia

RSCM & RS Ngoerah Bali Lakukan Operasi Telerobotik Jarak Jauh Pertama di Indonesia
Sejarah baru dunia kedokteran Indonesia, operasi telerobotik jarak jauh RSCM & RS Ngoerah Bali berhasil dilakukan. Foto Mesya/JPNN

Dukungan pengadaan jaringan internet yang stabil juga sangat diperlukan untuk kelancaran proses telerobotic surgery ke depannya. Syarat utama dari operasi telerobotik adalah latency time kurang dari 150 mS, kecepatan internet diatas 50mbps dan jitter < 10 mS. 

"Kami akan terus berupaya agar teknologi ini bisa dirasakan masyarakat lebih luas lagi. Selain itu, kami juga terus berupaya meningkatkan kemampuan SDM dalam negeri untuk bisa mengoperasikan teknologi ini,” ujar Prof. Ponco.

Prof. dr. Chaidir A. Mochtar, SpU(K-Onk), Ph.D, Ketua Kolegium Urologi Indonesia menyebutkan

penyakit urologi memang perlu mendapat perhatian dan penanganannya. Termasuk harus terus mengikuti perkembangan teknologi, seperti pada urolithiasis (batu kantung kemih), yang mana jumlah kasus, disability-adjusted life years (DALYs) dan kematiannya terus meningkat secara global sejak tahun 1990.

Di Indonesia, Global Cancer Statistics menunjukkan bahwa kanker prostat adalah kanker kelima yang

paling umum terjadi pada pria di Indonesia, dengan jumlah kasus baru sebanyak 13.563 pada tahun

2020. Lalu, untuk penyakit kanker ginjal, terdapat 2.394 kasus baru kanker ginjal dan 1.358 kematian pada 2020.

“Saat ini banyak dokter tengah menjalani pelatihan untuk menguasai penggunaan robot sebagai simulasi dalam teknologi telerobotic surgery. Kami memiliki harapan besar agar ke depannya Indonesia mampu menjalankan bedah telerobotik secara mandiri, dan hari ini menjadi pembuktiannya,” pungkasnya.

Sejarah baru dunia kedokteran Indonesia, operasi telerobotik jarak jauh RSCM & RS Ngoerah Bali berhasil dilakukan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News