RSD Wisma Atlet Kemayoran Rawat 701 Pasien Positif COVID-19
jpnn.com, JAKARTA - Pasien rawat inap yang terkonfirmasi positif COVID-19 dirawat di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran menjadi 701 orang.
Data mutakhir, Sabtu (25/4), hingga pukul 08.00 WIB tadi menyatakan total pasien rawat inap terkonfirmasi positif COVID-19 di RSD Wisma Atlet Kemayoran meningkat 24 orang.
Selanjutnya, pasien rawat inap berkategori dalam pengawasan (PDP) sebanyak 64 orang dan pasien rawat inap berkategori orang dalam pemantauan (ODP) meningkat menjadi 59 orang.
Sedangkan pasien yang dirawat inap di RSD Wisma Atlet Kemayoran pada Sabtu ini mencapai 824 orang, terdiri dari 498 pasien pria dan 326 pasien wanita.
Adapun 2 orang pasien rawat inap RSD Wisma Atlet Kemayoran dibolehkan pulang untuk melakukan isolasi mandiri di rumah terhitung hingga pukul 08.00 WIB, Sabtu pagi tadi.
Sejak beroperasi pada 23 Maret sampai sekarang, sebanyak 605 pasien telah keluar meninggalkan Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, dengan rincian 78 pasien menuju 14 rumah sakit rujukan lain di DKI Jakarta.
14 Rumah Sakit rujukan lain yang dimaksud di antaranya RSPAD Gatot Subroto, RS Pelni, RS Persahabatan, RSPI Sulianti Saroso, RSUP Fatmawati, RS Pasar Minggu, RS Mitra Keluarga, RSUD Duren Sawit, RS Polri Kramat Jati, RSUD Tarakan, RS Primer Jatinegara, RS Angkatan Laut Mintoharjo, RS Carol, dan RS Pertamina.
Adapun hari ini, belum ada pasien meninggalkan RSD Wisma Atlet menuju 14 rumah sakit rujukan lain tersebut.
Sejak beroperasi pada 23 Maret sampai sekarang, sebanyak 605 pasien telah keluar meninggalkan Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet.
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- Saksi Ungkit Jasa Harvey Moeis dalam Penanganan Covid, Lalu Ungkap Pesan Jokowi & BG
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya