RSPI Sulianti Saroso Kekurangan Tenaga Medis
jpnn.com, JAKARTA - Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso (RSPI SS) membutuhkan tambahan tenaga kesehatan mulai dari dokter hingga asisten apoteker untuk memperluas kapasitas penanganan pasien khusus COVID-19.
Rincian kebutuhan itu sudah disampaikan kepada Kementerian Kesehatan Republik Indonesia agar bisa menarik tenaga kesehatan dari asosiasi profesi tenaga kesehatan yang ada.
"Sudah kami mintakan ke Dinas Kesehatan (Provinsi DKI Jakarta) maupun Kementerian Kesehatan," kata Dirut RSPI SS Mohammad Syahril di Jakarta, Jumat (20/3).
Perluasan kapasitas itu dibutuhkan mengingat kini RSPI sudah ditetapkan sebagai rumah sakit khusus COVID-19.
Perluasan itu juga akan dilakukan secara bertahap dimana tahapan perluasan pertama itu rencananya akan dilakukan penambahan hingga 90 kamar.
"Perluasannya bertahap, karena kami juga kan harus menambah alat dan mempersiapkan tenaga. Kami rencana akan menampung 90 tempat tidur," kata Syahril.
Syahril mengaku lupa rincian tenaga kesehatan yang dibutuhkan untuk tahapan perluasan pertama.
Namun, yang dia ingat kebutuhan tenaga kesehatan antara lain profesi dokter umum sebanyak 8 orang dan dokter spesialis paru 4 orang.
Menurut Dirut RSPI SS Mohammad Syahril, pihaknya sudah mengusulkan ke Kemenkes agar menarik tenaga kesehatan dari asosiasi profesi tenaga kesehatan yang ada.
- Kualifikasi FIBA Asia Cup 2025: Mengintip Preran Vital Tenaga Medis
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya
- Soal Pelarangan Hijab di RS Medistra, Pengamat Kebijakan Publik Singgung Opsi Gugatan Hukum