Ruang 48

Oleh: Dahlan Iskan

Ruang 48
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Saya lupa siapa yang menyarankan itu, tetapi sarannya saya turuti.

Selama lima jam pemeriksaan, saya menghabiskan tiga gelas air putih.

Saya ditawari teh dan kopi, tetapi pilih air putih hangat.

Tengah hari saya diberi makan siang: nasi kotak. Saya intip isinya: nasi, ayam goreng besar (seperempat potong), tahu, tempe, sambal, dan lalapan. Lalu, saya tutup lagi.

Saya tidak ingin makan. Sudah terlalu gemuk. Tetapi, akhirnya saya ambil tahunya. Setengah jam kemudian saya ambil tempenya. Satu jam berikutnya saya ambil ayam gorengnya.

Hasil pemeriksaan pun saya tanda tangani. Saya lirik jam di kaca cermin: 15.05.

Saya masih beberapa waktu lagi di ruang sekitar 3,5 x 3 meter itu.

Begitu keluar gedung, wartawan jauh lebih banyak. Muda-muda. Tidak ada yang saya kenal. Generasi sudah ganti-berganti. (*)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Berita Selanjutnya:
Boyongan Kapal

SAYA terlalu cepat tiba: 09.15. Kemarin KPK memanggil saya pukul 10.00. Mobil harus berhenti di pinggir jalan. Hanya mobil khusus yang bisa masuk sampai teras.


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News