Ruang Pendidikan Seharusnya Bahas Masalah Fundamental Bangsa, Jangan Pemilu Saja
jpnn.com, JAKARTA - Doktor Ilmu Pertahanan Hasto Kristiyanto mengajak semua pihak, terutama mahasiswa untuk membahas masalah fundamental bangsa. Hasto tak ingin anak bangsa hanya disibuki pembahasan soal Pemilu.
Hasto menyatakan ada autokritik terhadap dunia pendidikan. Sebab, seakan ada jarak antara pendidikan dengan apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh bangsa dan negara untuk maju.
“Perguruan tinggi sebagai autokritik sepertinya ada gap dengan apa yang dibutuhkan bangsa dan negara bagi kemajuan kita. Padahal pengusaan iptek dan riset dan inovasi sangat penting,” tutur Hasto dalam seminar ilmiah dosen dalam rangka dies natalies Universitas Sanata Dharma (Sadar) Yogyakarta, Jumat (16/12).
Di hadapan ratusan civitas academika Sadar yang dipimpin Rektor Albertus Bagus Laksana, Hasto menguraikan kondisi pendidikan saat ini.
Hasto menyampaikan sebenarnya para pendiri bangsa Indonesia sudah merumuskan politik pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan negara.
Pendidikan harus memajukan kesejahteraan umum dan melindungi segenap warga bangsa.
Selanjutnya, kaum terdidik punya tanggung jawab eksternal melibatkan diri dalam upaya membangun ketertiban dunia berdasarkan nilai-nilai luhur kemanusiaan, kemerdekaan, keadilan sosial untuk mewujudkan perdamaian abadi.
Namun kenyataannya, menurut Hasto, semua diskursus saat ini lebih asyik bicara soal calon presiden.
Hasto menyampaikan sebenarnya para pendiri bangsa Indonesia sudah merumuskan politik pendidikan ialah mencerdaskan kehidupan negara.
- Megawati Merasakan Getaran Kasih Risma yang Bisa Mengubah Jawa Timur
- Wakil Ketua MPR: Kualitas Pendidikan Harus jadi Perhatian Semua Pihak
- Warga LDII Diminta Netral, Bijak Menggunakan Hak Pilih di Pilkada
- Soal Jet Pribadi Kaesang, Hasto: Ada Pihak yang Coba Mengendalikan KPK
- Berhasil Finis Lari 10K, Hasto PDIP Langsung Sindir Jokowi
- Ikut Lomba Lari 10 Kilometer, Hasto: Olahraga Mengajarkan Bertarung secara Adil