Ruang Perempuan Waspadai Pelecehan Seksual di YouTube
jpnn.com, JAKARTA - Organisasi Ruang Perempuan prihatin dengan meningkatnya kekerasan terhadap kaum hawa dari tahun ke tahun.
Pada 2019 Komnas Perempuan mencatat sebanyak 431.471 kasus kekerasan terhadap perempuan yang terjadi di ranah personal juga komonitas.
Sebanyak 2.091 kasus kekerasan seksual terjadi di ranah komunitas dan ada 520 kasus pelecehan seksual. Masa pandemi Covid-19 telah memaksa terjadinya adaptasi baru, dimana aktivitas sosial masyarakat terjadi secara virtual atau daring.
“Peralihan ini mengakibatkan kerentanan kepada perempuan menjadi korban pelecehan seksual di dunia maya melalui berbagai platform media sosial salah satunya adalah YouTube,” ujar Founder Ruang Perempuan Mutya Gustina melalui keterangan tertulisnya, Senin (1/3).
Dijelaskan Mutya, seorang YouTuber atau influencer memiliki pengaruh yang luas untuk masyarakat dan mestinya dapat memberikan edukasi kepada masyarakat melalui konten-konten yang dibuat.
“Bukan menjadikan konten Youtubenya sebagai alat untuk merendahkan martabat manusia dengan melakukan pelecehan seksual kepada perempuan,” tegas dia.
“Pelecehan seksual secara daring tidak pantas dijadikan konten YouTube, karena dapat memengaruhi kehidupan sosial, terutama perempuan yang rentan menjadi korban pelecehan seksual,” lanjutnya.
Dia mengatakan, korban pelecehan di dunia daring akan mengalami kegelisahan, kehilangan kepercayaan diri, mengisolasi diri. Mereka takut berinteraksi dengan orang lain dan korban bisa kehilangan akses terhadap ekonomi.
Organisasi Ruang Perempuan prihatin dengan meningkatknya kekerasan terhadap kaum hawa dari tahun ke tahun.
- Mahasiswi Mengaku Korban Pelecehan Seksual Manajer BUMN Cabut Laporan, Alasannya
- Calon Bupati Biak Numfor Jadi Tersangka Pelecehan Seksual Sesama Jenis
- Mantan Bupati Ini Ditangkap Polisi terkait Pencabulan Anak
- Manajer BUMN Diduga Lecehkan Mahasiswi Magang di Semarang
- YouTube Menguji Coba Fitur Swipe Up Untuk Pindah Video
- YouTube Music Menghadirkan Fitur Speed Dial Menggantikan Listen Again