Ruang Redaksi Jawa Pos Dipilih sebagai The Coolest Newsroom
Rabu, 05 September 2012 – 06:56 WIB
Byrne juga menunjukkan hasil riset yang memperlihatkan kalau masa depan online justru lebih berat. Pemasukan (revenue) online tidak tumbuh dalam beberapa tahun terakhir dan diprediksi tidak akan tumbuh dalam beberapa tahun ke depan.
Bahwa ada koran yang tidak tumbuh dalam beberapa tahun terakhir, maka itu adalah akibat dari perbuatan koran itu sendiri. Khususnya di Amerika Serikat.
"Dalam beberapa tahun terakhir, koran telah mengalokasikan begitu banyak biaya untuk memikirkan online. Tapi, bukan itu yang mematikan koran. Yang mematikan adalah: Dalam beberapa tahun terakhir, koran telah mengalokasikan begitu banyak brainpower (orang dan pikiran) untuk online. Padahal, online terbukti kurang menghasilkan. Seandainya brainpower itu fokus ke koran, hasilnya mungkin berbeda," jelas Byrne.
Mario Garcia menambahkan, "Kalau orang masuk kerja di koran tidak happy dan merasa korannya akan punah, apa yang dia takutkan itu justru akan terwujud. Beda kalau kita masuk kerja dengan penuh semangat."
KIEV - Jawa Pos lagi-lagi mendapat perhatian khusus di ajang tingkat internasional. Pada hari kedua World Newspaper Congress Ke-64 yang dihelat WAN-IFRA
BERITA TERKAIT
- Le Minerale Tanam Ratusan Ribu Pohon yang Tersebar di Berbagai Wilayah Indonesia
- Indonesia Punya 106 Ribu Apoteker, 60 Persennya Terkonsentrasi di Jawa
- Banjir Rob Berpotensi Terjadi di Wilayah Ini, BMKG Imbau Masyarakat Waspada
- Ruang Amal Indonesia dan ZIS Indosat Segera Buka Program Amal Vokasi di KITB
- Said PDIP: Ibu Megawati Memang Tulus Bilang Terima Kasih kepada Prabowo, MPR, dan Rakyat
- Kuasa Hukum Tepis Isu Miring Terkait Eks Dubes RI untuk Nigeria Usra Hendra Harahap