Rudi Soedjarwo Hampir Menyerah

Arahkan Pemain Baru di Langit Ke-7

Rudi Soedjarwo Hampir Menyerah
Rudi Soedjarwo Hampir Menyerah
Mengarahkan pemain baru sebetulnya bukan hal baru buat dia. Sejak film pertamanya, Bintang Jatuh (2000), Rudi berani mengajak pemain-pemain baru. Tetapi, ungkap dia, kali ini perlu banyak pengalaman dan kerja keras yang luar biasa. ”Saya biasa men-direct pemain dari nol. Tapi, kali ini yang luar biasa butuh kerja keras,” urainya.

Sutradara film Mengejar Matahari, 9 Naga, dan Garuda di Dadaku 2 tersebut kesulitan mengarahkan para talenta baru itu. ”Mereka ini punya bakat, tapi kan latar belakang, mentalitas, dan kebiasaannya beda-beda,” lanjutnya.

Menjadikan mereka sebagai satu kesatuan dalam karakter film, bagi Rudi, sangatlah sulit. Apalagi, bagi para pemain, ini baru pertama berakting di layar lebar. Rudi pun bilang hampir menyerah. ”Mau maju nggak tahu caranya, mau mundur sudah tidak bisa,” katanya.

Sebagai sutradara yang lama tidak membuat film genre ini, ada beban dan tanggung jawab yang diemban. Sementara itu, waktu yang diberikan seolah sangat kurang. Akhirnya dia mencapai titik tidak tahu mesti berbuat apa. Hingga dia sadar bahwa membuat film adalah kerja tim. ”Film bisa bagus itu bukan karena oleh saya, tapi pemain juga. Pada akhirnya saya ajak diskusi para pemain,” lanjutnya.

JAKARTA – Sepuluh tahun lalu Rudi Soedjarwo menjadi sutradara film remaja romantis yang berjudul Ada Apa dengan Cinta?. Film itu sukses besar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News