Rudiantara Akui tak Mudah Berantas Akun Penyebar Kebencian
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan, pelaku penyebaran konten kebohongan (hoaks) dan ujaran kebencian di media sosial mesti diberantas sampai ke akar-akarnya. Dengan begitu, Indonesia bisa terbebas dari konten berbau negatif.
Hal itu disampaikan Rudiantara terkait Satgas Patroli Siber Bareskrim Polri yang menangkap kelompok Saracen, yakni sindikat yang diduga melakukan penyebaran hoaks dan ujaran kebencian di media sosial.
“Pembahasannya sekarang hanya kepada yang mengelola akunnya, belum kepada siapa yang di balik mengelola itu semua. Itu semua harus dibereskan, kalau enggak sampah-sampah konten negatif banyak di Indonesia,” kata Rudiantara usai acara Parade ASEAN 50 di Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Minggu (27/8).
Menteri kelahiran Bogor itu menyatakan, kementerian yang dipimpinnya membantu pihak penegak hukum untuk memberantas pelaku penyebaran hoaks dan ujaran kebencian di media sosial. Bentuk bantuannya adalah kominfo memberikan informasi kepada pihak penegak hukum.
Rudiantara menjelaskan, pemerintah juga sudah berupaya untuk menutup akun-akun yang menyebarkan hoaks dan ujaran kebencian. Namun, menurut dia, tidak mudah untuk memberantas akun-akun penyebar konten negatif.
“Ini seperti hit and run, di-take down akunnya, muncul di tempat lain,” ucap Rudiantara. (gil/jpnn)
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan, pelaku penyebaran konten kebohongan (hoaks) dan ujaran kebencian di media sosial mesti
Redaktur & Reporter : Gilang Sonar
- Tak Ingin Hoaks Merambah ke Pelajar, AKP Sumaryadi Datangi SMAN 1 XIII Koto Kampar
- Kapolres Siak Motivasi Pelajar di Dayun, Ingatkan Bahaya Hoaks-Pentingnya Pilkada Damai
- Polresta Pekanbaru Edukasi Pelajar tentang Pilkada Damai, Jangan Terpengaruh oleh Hoaks
- 5 Berita Terpopuler: Pendaftaran PPPK 2024 Bermasalah Lagi, Website SSCASN Susah Diakses, Serbaironi
- Beredar Selebaran Hoaks Terkait Paslon Wali Kota Pekanbaru, Kompol Bery Bilang Begini
- Pria Asal Jember Ini Berani Sebut Warga NU Bodoh di Medsos, Begini Jadinya