Rudianto Lallo Desak Asal-usul Rp21 M di Mobil Istri Eks Ketua PN Surabaya Dibongkar

Rudianto Lallo Desak Asal-usul Rp21 M di Mobil Istri Eks Ketua PN Surabaya Dibongkar
Anggota Komisi III DPR RI Rudianto Lallo. Foto: Fathan

jpnn.com, JAKARTA - Penyidik Kejagung RI menemukan uang sebesar Rp21 miliar di mobil milik istri eks Ketua PN Surabaya Rudi Suparmono. Penemuan duit miliaran rupiah itu saat menggeledah rumah milik Rudi di Jakarta Pusat dan Palembang.

Merespons hal ini, Anggota Komisi III DPR RI Rudianto Lallo melihat kasus tersebut harus dituntaskan terang benderang.

“Dari mana asal usul uang itu misalkan? Laporan LHKPN-nya sekian, tiba-tiba ditemukan uang besar,” kata Rudianto Lallo, Jumat (17/1).

“Kami berharap itu dibongkar, uang ini sumber dari mana, asal dari mana, perkara apa kalau ada praktek-praktek jual-beli putusan. Kami berharap peradilan kita bersih. Jangan lagi ada kasus-kasus seperti ini,” imbuh Lallo.

Legislator Partai NasDem ini menyebut pengadilan adalah benteng terakhir pencari keadilan. Bayangkan kalau pengadilan diisi oleh hakim-hakim yang mentalnya rusak.

“Integritasnya rusak, maka di mana lagi masyarakat mencari keadilan? Kita hormati langkah jempol untuk kejagung yang berani masuk ke dalam institusi peradilan kalau ada praktek-praktek jual-beli putusan tadi. Sekarang kita berharap setelah ini, diungkap dibongkar,” beber Lallo.

Lebih lanjut, Lallo melempar kritik, Kejaksaan Agung biasanya bombastis dalam pengungkapan kasus. Ia mengulas kembali kasus Timah yang tuntutannya hanya 12 tahun bui. Ini seharusnya berbanding lurus dengan nilai kerugian negara.

“Di kasus lain yang hanya kerugian yang 44 miliar, misalkan kasus kementrian, tuntutannya lebih tinggi. Ini kan tidak lucu, aneh. Harusnya berdasarkan potensi kerugian negara, makin tinggi kerugian negara, harusnya tuntutannya makin tinggi supaya hakimnya juga memutus lebih tinggi. Kita harapkan seperti itu,” pungkas Lallo.

Rudianto Lallo menyebut pengadilan adalah benteng terakhir pencari keadilan. Bayangkan kalau pengadilan diisi oleh hakim-hakim yang mentalnya rusak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News