Rugikan Negara Rp 10 Miliar, Eks Wali Kota Belum Ditahan
jpnn.com, JAKARTA - Aparat kepolisian menjerat eks Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail sebagai tersangka dalam kasus korupsi proyek pelebaran Jalan di Sukamaju Baru, Tapos, Depok, Jawa Barat.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, dari hasil pemeriksaan dan audit, ulah Nur Mahmudi telah merugikan negara puluhan miliar rupiah.
"Kerugian mencapai Rp 10,7 miliar," ujar Argo kepada wartawan, Rabu (29/8).
Argo menyebutkan, status tersangka yang disandang Nur Mahmudi tak otomatis membuatnya ditahan.
Penyidik, kata dia, hanya akan memanggil Nur sebagai tersangka dalam waktu dekat untuk dimintai keterangannya.
"Kita tunggu saja, itu kewenangan (penahanan)dari penyidik seperti apa," sambung dia.
Selain Mahmudi, polisi juga menetapkan satu orang lain sebagai tersangka dalam kasus ini yaitu mantan Sekretaris Daerah (sekda) Depok Harry Prihanto.
"Sejauh ini baru dua yaitu NMI dan HP," ucap Argo.
Eks Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail ditetapkan sebagai tersangka oleh Polresta Depok terkait kasus korupsi proyek jalan.
- Curhat di Hadapan Ganjar Pranowo dan Firli Bahuri, Kepala Daerah: Kami Semua ini Takut
- Kepala Daerah Banyak Terlibat Kasus Korupsi, Kemendagri Benahi Sistem Perizinan
- Eks Bupati Simeulue Menangis, Mengaku Tak Korupsi Dana PDKS
- Menurut Tito Karnavian, OTT Bukan Prestasi Hebat karena Sangat Mudah
- KPK Bakal Ungkap Pengembangan Kasus Miliaran Rupiah
- Vanessa Angel Dilarang Bicarakan Kasusnya, Ini Alasannya