Rugikan Negara Rp 23,7 Triliun, Kejagung Sasar Tersangka Lain di Kasus Korupsi Asabri
jpnn.com, JAKARTA - Tim penyidik pidana khusus Kejaksaan Agung memeriksa enam orang saksi dalam kasus dugaan korupsi PT Asabri di Gedung Bundar, Jakarta, Kamis (4/2).
Kapuspenkum Kejaksaan Agung Leonard Eben Ezer Simanjuntak mengatakan, pemeriksaan enam saksi untuk mendalami keterlibatan pihak lain.
"Pemeriksaan saksi untuk mengumpulkan alat bukti dalam kasus PT. Asabri," kata Leonard ketika dikonfirmasi, Kamis (4/2).
Para saksi yang diperiksa adalah adalah ET selaku Komite Risiko PT Asabri, IAW selaku direktur utama PT Hanan Putihrai Aset Manajemen, MN selaku equity sales PT Panin Sekuritas.
Kemudian DA selaku direktur utama PT Treasure Fund Investama, BS selaku direktur utama PT Corfina Capital, dan FD selaku direktur utama PT Millenium Capital Management.
Tidak menutup kemungkinan, dari pemeriksaan saksi-saksi ini akan menghasilkan tersangka baru dalam kasus tersebut.
Dalam kasus dugaan korupsi di PT Asabri, Kejagung menaksir terjadi kerugian negara sebesar Rp 23,7 triliun. Angka itu jauh lebih besar dari kasus Jiwasraya.
Sebelumnya, jaksa penyidik Jampidsus Kejagung telah menetapkan delapan tersangka dalam penyidikan kasus dugaan korupsi dalam pengelolaan keuangan dan dana investasi oleh PT. Asuransi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri).
Kejagung terus mengusut kasus dugaan korupsi di PT. Asabri yang dugaan kerugian negaranya lebih besar dbianding skandal JIwasraya.
- Jaksa Panggil Suami Airin dan Ketua DPRD Banten terkait Dugaan Korupsi
- Dukungan Bebaskan Tom Lembong Terus Mengalir, Kejagung Dianggap Ugal-ugalan
- Formasi Riau Soroti Penyelenggara Debat Pilwako Pekanbaru tak Mengangkat Isu Korupsi
- KPK Sebut Sahbirin Noor Bakal Merugikan Diri Sendiri jika Mangkir Lagi
- Usut Dugaan Korupsi Pengadaan Mobil PCR, Polda Sulut Tahan 2 Tersangka
- Tak Ada Kerugian Negara, Kubu Tom Lembong Serahkan Bukti Laporan BPK ke Hakim