Ruhut: Golkar Makin Terpuruk dan Hancur
jpnn.com - JAKARTA - Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengaku sedih melihat Partai Golkar kisruh berkepanjangan. Pasalnya, Ruhut mengakui, Golkar telah ikut andil dalam membesarkan dirinya sebagai politisi.
"Saya sedih karena Partai Golkar yang ikut membesarkan aku kok malah gini, kisruh berkepanjangan," kata Ruhut Sitompul, di Gedung DPR, Senayan Jakarta, Senin (30/3).
Mestinya lanjut Ruhut, jangan kisruh terus. "Kalau kisruh tidak dihentikan, selaku partai pemenang Pemilu 2004, Golkar ini makin terpuruk dan lebih hancur," tegasnya.
Penyebabnya, ujar Ruhut sudah jelas yakni, kubu Aburizal Bakrie dalam hal ini Ade Komarudin (Akom) dan Bambang Soesatyo (Bamsoet) yang terus ngotot mempertahankan posisinya sebagai ketua dan sekretaris Fraksi Partai Golkar. "Padahal yang diakui pemerintah itu adalah Partai Golkar kubu Agung Laksono," tegas anggota Komisi III DPR ini.
Karena Pemerintah sudah mengakui Golkar kubu Agung Laksono, menurut Ruhut, pimpinan DPR mestinya mengamankan putusan pemerintah.
"Pimpinan DPR adalah mitra pemerintah, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mewakili pemerintah. Mestinya pimpinan DPR mengeksekusi itu dan Agus Gumiwang Kartasasmita jadi Ketua Fraksi Partai Golkar," tegasnya.
Kondisi sekarang, kata Ruhut, Partai Golkar menjadi partai pengganggu pemerintah. "Harusnya Golkar mendukung pemerintah, jangan jadi pengganggu pemerintah," pungkasnya.(fas/jpnn)
JAKARTA - Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengaku sedih melihat Partai Golkar kisruh berkepanjangan. Pasalnya, Ruhut mengakui, Golkar
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Klarifikasi Menteri Agama soal Tak Ada Azan di Pantai Indah Kapuk
- Hasto jadi Tersangka, Ronny Mengonfirmasi Keterangan Bu Mega
- 5 Berita Terpopuler: Cek Fakta, Benarkah Honorer Diangkat PPPK Paruh Waktu Secara Otomatis? Begini Penjelasannya
- Tinjau Sejumlah Gereja di Bandung, Wamendagri Bima Arya Pastikan Natal Berjalan Lancar
- Oknum Polisi yang Peras WN Malasia di DWP Jalani Sidang Etik Pekan Depan
- Apa Motif 18 Polisi Peras Penonton DWP? Propam Sita Rp 2,5 Miliar