Ruhut: Nazaruddin Ngomong, Aku Anggap Bohong
Senin, 11 Juli 2011 – 15:45 WIB

Ruhut: Nazaruddin Ngomong, Aku Anggap Bohong
JAKARTA- Ketua DPP Partai Demokrat, Ruhut Sitompul berubah sikap terhadap M Nazaruddin. Jika sebelumnya Ruhut Sitompul selalu membela koleganya itu, kini politisi yang dilaporkan sang istri lantaran berpoligami tersebut menuding Nazaruddin sebagai pembohong. Termasuk soal aliran dana dalam jumlah besar saat Kongres PD yang memenangkan Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Pengacara yang juga artis nyentrik inipun meminta semua pengakuan Nazaruddin tidak lantas ditelan mentah-mentah oleh masyarakat. Karena semua tudingan Nazaruddin telah dibantah oleh internal PD. "Aku minta kita ini negara hukum, harus ada ada bukti hukum agar tidak terjadi fitnah. Selama ini dia tidak bisa membuktikan omongannya sampai jadi tersangka," kata Ruhut.
"Terus terang saja, kalau Nazaruddin yang ngomong aku anggap bohong. Kalian kan tahu selama ini aku selalu bela dia," kata Ruhut pada wartawan di Istana Negara, Senin (11/7).
Baca Juga:
Ruhut menilai Nazaruddin melakukan kebohongan, karena terus mengeluarkan statement serangan kepada sejumlah petinggi Partai Demokrat, sementara dirinya tetap bersembunyi dan tidak berani muncul untuk memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Baca Juga:
JAKARTA- Ketua DPP Partai Demokrat, Ruhut Sitompul berubah sikap terhadap M Nazaruddin. Jika sebelumnya Ruhut Sitompul selalu membela koleganya itu,
BERITA TERKAIT
- Ribka Kritisi Penghentian Beasiswa: Masa Depan Dokter Dipersulit, Rakyat Ditumbalkan
- Honorer Lulus PPPK 2024 Tahap 1 Sudah Dilantik, Sisanya Malam Hari
- Masa Kontrak Kerja Guru PPPK Sampai Batas Usia Pensiun, Alhamdulillah
- Gus Ipul Yakin DTSEN Bisa Percepat Penurunan Kemiskinan
- KPK Sinyalir Uang Jutaan Dolar dari Izin Tambang era Rita Mengalir ke Japto dan Ahmad Ali
- Kubu Ted Sieong Pertanyakan Motif Jaksa Tak Hadirkan Nama-nama Dalam BAP