Ruhut Sitompul Mengingatkan Gatot Nurmantyo tentang Peristiwa 29 September 2017
jpnn.com, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Ruhut Sitompul menyampaikan kalimat menohok menanggapi pernyataan Jenderal (Purn) TNI Gatot Nurmantyo.
Salah satu yang direspons Ruhut adalah pernyataan Jenderal Gatot yang mengaitkan penggantiannya sebagai Panglima TNI dengan keputusannya menginstruksikan jajaran TNI menonton film G30S/PKI.
Ruhut berharap, seorang Gatot Nurmantyo yang sudah menjadi sahabatnya sejak masih berpangkat letnan kolonel (letkol), bisa lebih rendah hati setelah pensiun dari militer.
"Jadi Gatot, ya, kalau kita (pensiunan tentara, red) sudah menjadi seorang purnawirawan, kita sebaiknya jadi lebih rendah hati. Enggak usahlah seperti sekarang bagaimana dia di KAMI, bersama kawan-kawan yang lain. Kita harus hidup bersyukur," kata Ruhut saat dihubungi JPNN.com, Kamis (24/9).
Seharusnya, lanjut mantan Anggota Komisi III DPR ini, Jenderal Gatot bersyukur pernah menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) hingga Panglima TNI.
Jabatan itu menurutnya diraih veteran kelahiran Tegal, Jawa Tengah itu di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hingga Presiden Joko Widodo.
Bila Gatot merasa penggantiannya sebagai Panglima TNI oleh Presiden Jokowi gara-gara memerintahkan jajarannya menonton film G30S/PKI, Ruhut justru ingin bertanya balik kepada Gatot.
"Kalau dia bilang dia diganti karena meminta semua jajarannya menonton film G30S/PKI, dia lupa waktu di Bogor. Saya mau tanya, siapa duluan datang di kesatuannya nonton film G30S/PKI, dia atau Pak Joko Widodo? Siapa?" tanya Ruhut.
Ruhut Sitompul minta Jenderal (Purn) TNI Gatot Nurmantyo menjawab dengan jujur pertanyaan soal peristiwa 29 September 2017.
- Lukisan Aktivis
- Hasto Kristiyanto jadi Tersangka, Jokowi: Hehee...
- Hasto Tersangka Seminggu setelah Jokowi Dipecat PDIP, Apa Kaitannya?
- Bendungan Hasto
- 5 Berita Terpopuler: Cek Fakta, Benarkah Honorer Diangkat PPPK Paruh Waktu Secara Otomatis? Begini Penjelasannya
- KPK Sengaja Tetapkan Hasto Tersangka Setelah Jokowi Lengser, Begini Analisis IPW