Ruhut Sitompul Menjelaskan soal Potong Kuping jika Ahok Kalah
jpnn.com, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Ruhut Sitompul mengaku sedih sering dibilang sebagai politisi kutu loncat gara-gara berpindah-pindah partai politik.
Sebelum merasa nyaman di PDI Perjuangan beberapa tahun belakangan, Ruhut merupakan sosok yang dikenal sebagai orang Golkar.
Kemudian dia pindah ke Partai Demokrat yang didirikan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Dalam program NGOMPOL (Ngomongin Politik) yang tayang di channel YouTube JPNN.com, Minggu (13/9), Ruhut pun mengakui dirinya lama berkecimpung di Partai Golkar yang berkuasa di era Orde Baru tersebut.
"Saya lama di Golkar. Kenapa saya tinggalkan Golkar? Ini kan semua ada cerita. Saya kadang-kadang suka sedih kalau orang bilang, ah Ruhut kutu loncat," ucap Ruhut.
"Kutu loncat itu, dia pindah ke partai lain meninggalkan kapal yang mau karam, bahkan kapal karam. Tapi Ruhut Poltak Sitompul meninggalkan Golkar, Golkar menjadi partai pemenang," sambung pria yang juga dikenal sebagai pengacara ini.
Tak lama setelah meninggalkan Golkar, Ruhut kemudian berlabuh ke Partai Demokrat. Ketika itu, SBY sudah jadi presiden.
Pesinetron ini pun sadar dia tidak ikut menjadi tim sukses SBY di Pilpres 2004.
Ruhut Sitompul merespons tudingan sebagai politikus kutu loncat dan soal potong kuping jika Ahok kalah di Pilgub DKI Jakarta.
- Ingatkan PDIP Konsisten soal PPN, Misbakhun: Berpolitiklah secara Elegan
- Bukan Menyalahkan Prabowo soal PPN 12 Persen, Deddy Singgung Rezim Jokowi
- PKB Sentil PDIP soal PPN 12 Persen
- Perihal Kenaikan PPN 12 Persen, Pengamat: PDIP Harus Bertanggung Jawab
- Deddy PDIP Yakin Pemberedelan Pemeran Lukisan Yos Suprapto Bukan Perintah Prabowo, Lalu Siapa?
- Versi Legislator PDIP, PPN 12 Persen Masih Bisa Diubah Pemerintahan Prabowo