Ruko Penampungan yang Tertutup Rapat Itu Terbongkar Gara-Gara Ini

jpnn.com - BATAM - Lokasi penampungan calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal di Komplek Tanjung Pantun Blok T nomor 8 Jodoh biasanya terlihat tanpa adanya aktivitas.
Padahal, di rumah toko (ruko) berlantai III itu terpasang dua plank perusahaan yakni, nama PT Batam Expresco dan PT Batam Bintan Indonesia (BBI).
"Saya sudah curiga. Karena ada orang yang ke luar masuk ke dalam. Kadang bawa minum dan makanan," kata Hasan Basri, ketua RT 02, Tanjung Pantun, seperti dikutip dari batampos.co.id (JPNN Grup), Rabu (18/11).
Ia menambahkan sempat menanyakan tujuan orang tersebut menuju dalam Ruko. Namun, pria yang diduga sebagai koordinator TKI itu selalu mengelak.
"Orangnya selalu mengelak. Untuk apa minuman dan makanan kalau tidak ada orang di dalam," tuturnya.
Hal senada disampaikan Lurah Seijodoh, Imam Tohari. Ia mengaku terkejut dengan adanya aktivitas penampungan calon TKI ilegal di wilayah tersebut.
"Awalnya memang saya tidak percaya dengan laporan warga. Ternyata setelah di cek memang ada," katanya.
Sementara itu Kapolresta Barelang, Kombes Asep Safrudin menegaskan masih melakukan pengejaran terhadap tekong maupun pihak yang bertanggung jawab atas kedatangan para TKI.
BATAM - Lokasi penampungan calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal di Komplek Tanjung Pantun Blok T nomor 8 Jodoh biasanya terlihat tanpa adanya
- Cegah Kasus Kesehatan Mental Lewat Platform Heroremaja Besutan Yayasan Plato
- Viral Warga Asal Sultra Mengaku Ditolak Dinsos Jatim, Ternyata
- Dukung Mudik Lebaran, Hutama Karya Kebut Proyek Tol Palembang-Betung
- Perampokan Sadis di Kampar, Wanita Tewas, Uang Rp 40 Juta dan Perhiasan Raib
- Irjen Iqbal Desak Perusahaan Bertanggung Jawab Atas Kecelakaan Truk di Sungai Segati
- Irjen Iqbal Tempuh 3 Jam ke Lokasi Truk Tercebur di Sungai Segati, 9 Orang Masih Dicari