Rumah Akar, Spot Wisata Baru di Ranah Minang
Meski demikian, Dedi Yusri tidak patah semangat menyalurkan bakatnya. Dia perlahan mendesain bangunan yang ingin dibuat.
Bermodalkan akar, ranting, kayu, dan bahan pendukung lainnya, Dedi Yusri mulai membangun. Dia menyusun akar dan kayu dengan rapi hingga berbentuk rumah yang unik.
"Yang susah itu menyusunnya karena saya banyak memakai kayu dan akar yang bengkok," bebernya.
Rumah Akar dibangun dua lantai berukuran sekitar 100 meter persegi. Semua sisi rumah terdiri dari kayu-kayu yang disusun sedemikian rupa sehingga menarik untuk dilihat.
"Saya membangunnya sejak tahun lalu. Saya cuma dibantu istri dan anak," ucapnya, sambil menyebut 'Alam Dielta' istilah bagi kawasan Rumah Akar yang diambil dari namanya dan sang istri.
Pada bagian depan Rumah Akar terdapat halaman yang cukup luas. Terlihat sebuah kolam pemancingan yang berukuran tidak terlalu besar. Sementara, di sampingnya berdiri sebuah kandang sapi yang didesain seperti rumah koboi.
Keunikan Rumah Akar dengan pemandangan yang asri ternyata punya daya tarik luar biasa. Perlahan lokasi yang dibangun Dedi Yusri dengan ketulusan hatinya mulai didatangi banyak orang.
Pendatang setiap harinya datang untuk menikmati keindahan Rumah Akar dan suasana yang begitu menyejukkan. Tidak hanya penduduk lokal, tamu Rumah Akar kini berdatangan dari luar kabupaten maupun luar provinsi.
Rumah Akar dibangun dari akar, ranting, batang pohon yang disusun menjadi sebuah bangunan yang indah.
- Resmi Meluncur, Doku Travel Fest Tawarkan Diskon Spesial Hingga 70 Persen
- Cawalkot Yogyakarta Hasto Wardoyo Ingin Memoles Bantaran Sungai Jadi Destinasi Wisata
- Sambut World Tourism Day: Ini 3 Destinasi Wisata Berbasis Sustainable Tourism di Indonesia
- Japan Travel Fair 2024, Hadirkan Banyak Promo Tiket Pesawat & Paket Wisata ke Jepang
- Pesona Wahana Alam Parung Tasikmalaya, Serunya Makan Bersama Keluarga
- Mbak Rerie Dorong Sertifikasi SDM Pariwisata untuk Pengembangan Destinasi Wisata