Rumah Autis, Tampung Anak Berkebutuhan Khusus dari Kalangan Duafa

Dinding Tripleks Sering Jebol Ditendang Siswa

Rumah Autis, Tampung Anak Berkebutuhan Khusus dari Kalangan Duafa
M. Nelwan (satu dari kiri) dan Ismunawaroh (kanan) dalam sebuah acara Rumah Autis, di Bekasi. Foto: Dok. Rumah Autis for Jawa Pos
Awalnya, Isti dan Henny yang sudah memiliki gaji lumayan di klinik autis tersebut berpikir ulang untuk keluar dari pekerjaan sebelumnya. Sebab, dua-duanya adalah perantau. Namun, setelah memantapkan hati, mereka mengundurkan diri. Karena tidak lagi punya pemasukan, mereka tinggal di rumah Deka.

"Kami berdua tinggal di kamar yang kecil. Sampai tidur saja tidak bisa selonjoran. Tidurnya juga di karpet," ujar perempuan berjilbab tersebut.

 

Kali pertama dibuka, Rumah Autis mendapat tiga murid yang orang tuanya berprofesi sebagai buruh pabrik dan satpam. Karena tenaga di tempat itu masih serbaminim, Henny dan Isti memiliki banyak peran di Rumah Autis.

Selain sebagai terapis, mereka nyambi sebagai tenaga cleaning service. "Ya yang bersih-bersih kami juga karena semuanya serba terbatas. Istri Pak Deka ngurusin bagian administrasi," ujarnya.

 

Banyak anak berkebutuhan khusus dari keluarga kurang mampu yang tak tertangani dengan baik. Tergerak melihat kondisi itu, beberapa orang mendirikan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News