Rumah Batu Jambi, Rumah Juragan Rempah
Disertai para pengikutnya, Sultan Thaha menyingkir ke hulu Batanghari. Menegakkan kekuasaan di sekitaran Muara Tembesi dan Sarolangun.
Belanda mendirikan benteng di atas reruntuhan istana Kesultanan Jambi. Kini menjelma masjid Al Falah alias masjid Seribu Tiang.
Sepeninggal Sultan Thaha, tulis arsip laporan tim Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Propinsi Jambi, Sumatera Selatan dan Bengkulu (1991), Belanda mengangkat Said Idrus gelar Pangeran Wirokusumo menjadi Sultan Jambi.
Berbagai tafsir meliputi hal ini.
Antara lain, Said Idrus dituding berpihak ke Belanda karena mengejar jabatan.
Ada juga yang menaksir, “kompromi” ala Said Idrus untuk melindungi keluarga Istana, dan diam-diam membantu perjuangan Sultan Thaha secara sembunyi-sembunyi.
Asumsi lain, Said Idrus awalnya berpihak ke Belanda. Tapi, karena ternyata Belanda mengecewakan, akhirnya ia mendukung Sultan Thaha.
Entah! Dalamnya laut bisa diukur. Dalamnya hati siapa yang tahu.
RUMAH KLASIK bercorak Melayu, Cina dan Eropa itu terletak di tepian Sungai Batanghari, Jambi. Peninggalan juragan rempah dari Arab.
- Heru B. Wasesa dan Tim Gali Fakta Sejarah Nusantara dari Perspektif Eropa
- Kaesang Ajak Warga Jambi Coblos Romi Hariyanto-Sudirman
- Terjebak dalam Sumur, 4 Orang di Jambi Tewas
- Brengkes Ikan, Cara Perempuan Menyangga Kebudayaan
- Pimpinan Pesantren di Jambi Diduga Melakukan Pencabulan 12 Santri
- AL Haris-Abdullah Sani Diprediksi Menang di Pilgub Jambi versi LSI Denny JA