Rumah Berbasis Komunitas Sangat Seksi Bagi Pengembang

jpnn.com, SURABAYA - Rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah berbasis komunitas dinilai memiliki ceruk pasar yang menjanjikan.
Di Jawa Timur, Rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah berbasis komunitas belum berkembang.
Hal itu berbeda dengan provinsi lain. Sudah banyak daerah yang membangun rumah subsidi berbasis komunitas.
Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra) Jatim Soepratno mengatakan, model pengembangan rumah subsidi berbasis komunitas di perkotaan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di sektor informal.
”Yang paling memungkinkan ialah komunitas UMKM,” katanya, Kamis (9/5).
Bagi pengembang, model pengembangan rumah subsidi berbasis komunitas relatif baru.
”Konsepnya bagus. Bagi teman-teman pengembang ini menjadi ceruk pasar baru,” jelasnya.
Komunitas yang dimaksud adalah masyarakat berpenghasilan rendah yang bergabung dalam komunitas profesi tertentu.
Rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah berbasis komunitas dinilai memiliki ceruk pasar yang menjanjikan.
- BTN Housingpreneur Pacu Kreativitas & Inovasi Bangun Eco Green Living
- Selamat, 4 Konsumen Raih Hadiah Vila dan Rumah dari Central Group
- BI Tambah Insentif Likuiditas Makropudensial untuk Bank Penyalur Kredit Perumahan
- Wamenkeu: Sektor Perumahan Bisa Menggerakkan Perekonomian RI di Tengah Tantangan Global
- Ekspansi Bisnis, PHI Group dan Perumnas Teken MoU Kerja Sama Aset
- Bertemu Menko AHY, Bamsoet Dorong Pemenuhan Perumahan Rakyat