Rumah Gerakan 98 Beri Penghargaan kepada 7 Tokoh Perawat Kebangsaan
jpnn.com, JAKARTA - Rumah Gerakan 98 mengindentifikasi ada tiga masalah besar yang sedang dihadapi oleh bangsa yang akan genap berusia 72 tahun pada 17 Agustus 2017 nanti.
Menurut Sekjen Rumah Gerakan 98, Sayid Junaidi, ketiga masalah itu adalah fundamentalisme agama, fundamentalisme pasar dan tantangan global yang penuh ketidakpastian.
Rumah gerakan 98 kata Sayid memiliki tanggung jawab untuk mengajak semua elemen bangsa menjaga persatuan dan kesatuan bangsa untuk menjawab tantangan-tantangan tersebut.
"Kita harus berpegang teguh pada pancasila, UUD 1945, bhineka tunggal ika dengan cara mengkampanyekan semangat 'merawat kebangsaan'," kata Sayid di sela-sela acara pemberian penghargaan di Gedung Komisi Yudisial, Jakarta Pusat, Sabtu (12/8).
Salah satu kampanye 'merawat kebangsaan' itu, rumah gerakan 98 memberikan pengharagaan kepada sejumlah tokoh yang telah melakukan tindakam berani demi tegaknya NKRI dan mampu menjawab tiga tantangan yang sudah disebutkan. Diharapkan penghargaan ini bisa menjadi inspirasi anak bangsa lain.
Tokoh-tokoh yang mendapatkan penghrgaan itu adalah Ketua MUI Ma'ruf Amin yang dianggap mampu merangkul semua golongan dan menciptakan kerukunan umat beragama.
Selain itu, Kapolri Tito Karnavian juga mendapatkan pengharagaan karena dianggap mampu menjaga keamanan tanpa pandang bulu.
Selanjutnya ada Ketua KPK Agus Raharjo yang dianggap mampu membongkar kasus korupsi tanpa memandang jabatan petinggi negara.
Rumah Gerakan 98 mengindentifikasi ada tiga masalah besar yang sedang dihadapi oleh bangsa yang akan genap berusia 72 tahun pada 17 Agustus 2017
- Soroti Kegagalan Jokowi, Aktivis '98 Dorong Petisi Penuntasan Peristiwa 27 Juli
- Jokowi Hapus Cita-cita Reformasi yang Dibangun Sejak 1998
- Aktivis '98 Beri Rapor Merah untuk Rezim Jokowi: Demokrasi Buruk, KKN Begitu Vulgar
- 26 Tahun Reformasi, Aktivis '98: Kejamnya Orde Baru Tidak Boleh Dilupakan
- Peringati Reformasi, Aktivis Minta Rezim Baru Tidak Membelokkan Sejarah
- TPPO di Sulteng Sangat Meresahkan, Pemerintah Harus Turun Tangan