Rumah Kaca Terbesar di Australia Pekerjakan Pengungsi dan Imigran
Dibutuhkan bertahun-tahun sejak proyek ini pertama kali diumumkan untuk sampai ke titik ini, setelah adanya penilaian di Pelabuhan Stephens Council dan Panel Perencanaan Regional Bersama.
Proyek ini, awalnya, mengundang kontroversi terhadap rencana untuk mengoperasikannya dengan sumur gas batubara di sekitar daerah itu.
Tapi sekarang, ini hanya akan dijalankan dengan energi bersih.
"Kami tak mendapat gas alam atau batubara apapun untuk menyalakan api atau memanaskan, kami tak menggunakan listrik apapun dari batubara utama," tutur Cor.
Ia menambahkan, "Kami menangkap curah hujan, yang jatuh di atas atap kami, yang cukup bagi kami untuk menumbuhkan tanaman. Ini adalah cara yang paling efisien, tapi secara lingkungan, ini cara terbaik yang dapat dilakukan di masa depan."
Rumah kaca pekerjakan pengungsi dan imigran
Pengungsi dan imigran di wilayah Hunter akan berada di antara 125 pekerja yang bertugas di rumah kaca.
Salah satunya, Tilahun Mengistu- yang datang bersama keluarganya ke Newcastle dari sebuah kamp pengungsi di Kenya enam tahun yang lalu- sudah berbisnis katering untuk kru konstruksi, dan juga akan membantu dengan transportasi.
Pembangunan sedang berlangsung di rumah kaca terbesar di Australia- yang terletak di Lembah Hunter, New South Wales- yang bertenaga surya dan sudah
- Komunitas Lebanon di Australia Merasa Marah dan Sedih Atas Serangan Israel di Tanah Kelahirannya
- Angka Rabies di Bali Masih Tertinggi di Indonesia Meski Vaksinasi Sudah Dilakukan
- Dunia Hari Ini: Lebanon Mengatakan AS Jadi Kunci dalam Perang dengan Israel
- Dunia Hari Ini: Serangan Udara Israel Menewaskan Hampir 500 Jiwa
- Dunia Hari Ini: Sri Lanka Punya Presiden Baru
- Dunia Hari Ini: Pemimpin Hizbullah Sebut Serangan Israel 'Deklarasi Perang'