Rumah Kita
Oleh Dahlan Iskan
Saya tidak ingat apa-apa tentang Piala Dunia di Malaysia itu. Saat itu perhatian saya fokus menyelamatkan perusahaan. Indonesia lagi gawat-gawatnya diterjang krisis moneter.
Waktu itu saya bertekad: perusahaan sudah harus keluar dari krisis ketika yang lain baru merasakan krisis. Sense of crisis datang lebih cepat di benak saya.
Bahkan saya tidak ingat kalau di Malaysia ada Piala Dunia. Saya pun tidak tahu apakah tim Malaysia bisa lolos dari babak awal.
Waktu itu kita memang sangat membicarakan Malaysia, tetapi bukan Piala Dunianya. Melainkan kehebatan Perdana Menteri (waktu itu) Dr Mahathir Mohamad. Yang menolak IMF. Yang berhasil menjaga nilai tukar mata uang Ringgit.
Saat itulah Mahathir memecat Wakil Perdana Menterinya yang masih sangat muda: Dr Datuk Anwar Ibrahim. Yang lebih pro-IMF.
Apakah tim nasional kita bisa lebih baik dari tim Malaysia saat itu?
Sebagai tuan rumah tim kita tidak perlu lolos seleksi. Bisa otomatis masuk putaran final.
Semestinya kita sudah punya modal lumayan. Di Piala AFF barusan tim nasional junior kita juara.