Rumah Nikita Mirzani Dikepung Polisi, Direktur PRPHKI Bereaksi, Keras

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Pusat Riset Politik Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI) Saiful Anam menanggapi tindakan polisi mengepung rumah Nikita Mirzani yang terjadi pada Rabu (15/6).
Adapun tindakan itu dilakukan polisi karena Nikita mangkir dari sejumlah panggilan pihak kepolisian.
Saiful menilai tindakan yang dilaksanakan pihak kepolisian kepada aktris tersebut sangat berlebihan.
"Apakah karna Nikita Mirzani public figure, lalu dilakukan langkah yang demikian," kata Saiful kepada JPNN.com, Kamis (16/6).
Menurut Saiful, polisi seharusnya bisa objektif dan tidak menjalankan langkah-langkah yang represif dalam menangani sebuah kasus.
"Pendekatan yang mengutamakan kemanusiaan lebih dibutuhkan daripada sekadar langkah yang cenderung represif seperti yang ditunjukkan dalam kasus Nikita Mirzani," ujar pria yang juga pakar hukum tata negara Universitas Indonesia itu.
Sebelumnya, artis Nikita Mirzani terseret kasus hukum terkait dugaan pelanggaran UU ITE yang dilaporkan Dito Mahendra ke Polresta Serang Kota, Banten.
Polisi menjalankan prosedur penyelidikan dengan mengirim surat panggilan beberapa kali kepada Nikita Mirzani.
Direktur PRPHKI Saiful Anam menanggapi tindakan polisi mengepung rumah Nikita Mirzani yang terjadi pada Rabu (15/6), simak selengkapnya.
- Begini Kronologi dan Motif Sekuriti Tikam Polisi hingga 2 Orang Tewas di Rohil
- Pelaku Penikaman Polisi di Pos Kompleks BMH Bagansiapiapi Ditangkap
- Heboh Penikaman di Karaoke See You Rohil, 2 Orang Tewas, Satunya Polisi
- Kapolri Instruksikan Antisipasi Kejahatan di Stasiun untuk Mudik Lebih Aman
- Remaja Pelaku Pencabulan 16 Anak di Pinrang Diringkus Polisi
- H-3 Lebaran, Volume Kendaraan di GT Cileunyi Bandung Meningkat Drastis