Rumah Sakit Diminta Perbanyak Fasilitas Kelas Tiga
Senin, 18 Februari 2013 – 14:18 WIB
JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, kapasitas rumah sakit (RS) di ibukota masih sangat minim. Akibatnya, program jaminan kesehatan Kartu Jakarta Sehat (KJS) tidak berjalan maksimal. Hal ini lantas menyebabkan banyaknya pengguna KJS yang ditolak oleh pihak RS dengan alasan kelebihan kapasitas. Seperti yang menimpa bayi Dera Nur Anggraini yang ditolak perawatannya oleh lima RS meski orang tuanya adalah pemegang KJS.
Wagub yang akrab disapa Ahok ini menjelaskan, saat ini KJS sudah diterima di 85 RS di Jakarta. Tapi, lanjutnya, KJS hanya menutupi biaya untuk perawatan di kelas 3. Padahal, porsi fasilitas kelas 3 di sejumlah rumah sakit jumlahnya sangat sedikit.
Baca Juga:
"Jumlah penduduk DKI Jakarta dengan RS yang ada itu tidak sesuai. Kita mau mainnya di kelas 3, yang ada itu tidak sesuai. UU hanya mengatur 25 persen kelas 3, 75 persen kelas yang lain," kata Ahok kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (18/2).
Baca Juga:
JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, kapasitas rumah sakit (RS) di ibukota masih sangat minim. Akibatnya, program
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS