Rumah Sakit Kewalahan Akibat Lonjakan Kasus, Jenazah Korban COVID-19 Dibiarkan Tak Terurus

Rumah Sakit Kewalahan Akibat Lonjakan Kasus, Jenazah Korban COVID-19 Dibiarkan Tak Terurus
Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan meningkatnya kasus kematian pasien COVID di luar rumah sakit merupakan momentum evaluasi. (Supplied: ANTARA/ Fakhri Hermansyah)

Menurutnya jika ICU atau unit perawatan intensif penuh, pasien bisa berada di Instalasi Gawat Darurat untuk sementara.

“Meskipun enggak seintensif di ICU, tapi di Instalasi Gawat Darurat pasti ada alat-alat bantu dasar yang dibutuhkan untuk kebanyakan pasien.”

Selain itu, menurut dr Debryna, tenaga di Instalasi Gawat Darurat pasti akan aktif mencarikan rumah sakit rujukan yang memiliki fasilitas sesuai dengan kebutuhan pasien. 

“Untuk alasan-alasan tersebut, Instalasi Gawat Darurat itu menjadi tempat yang terbaik.”

Tak heran, beberapa rumah sakit di pulau Jawa kini telah membangun tenda-tenda darurat untuk menampung pasien yang datang ke Instalasi Gawat Darurat yang ruangannya mulai kelebihan kapasitas.

Indonesia berada di 'titik kritis'

Dokter Joni Wahyuhadi, Dirut RSUD Dr Soetomo Surabaya yang juga Ketua Satgas Kuratip Pengendalian COVID-19 Jawa Timur mengatakan Indonesia sedang berada di titik kritis terkait penanggulangan pandemi.

“Dibandingkan tahun 2020, sekarang sumber daya berkurang, sekarang adanya varian baru yang lebih menular dan sikap warga yang tidak lagi sama dibandingkan tahun lalu.

“Ada kesan masyarakat tidak lagi takut terhadap virus. Sebagian disebabkan karena vaksinasi, juga karena kejenuhan terhadap virus.” katanya.

Semakin banyak laporan kasus kematian di luar rumah sakit, termasuk dari pasien yang sedang menjalani isolasi mandiri

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News