Rumah Sakit Masih Penuh Pasien Covid-19, Jakarta Dibayangi Malaria
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis Kementerian Kesehatan Didik Budijanto mengatakan bahwa penemuan kasus malaria masih menjadi tantangan, terlebih di tengah pandemi Covid-19.
Dia mengakui adanya potensi kasus malaria di Jakarta dan wilayah lain ketika sejumlah rumah sakit dipenuhi pasien Covid-19.
Menurutnya, fasilitas layanan kesehatan untuk kasus malaria harus tetap beroperasi.
"Terutama ketersediaan obat dan logistik malaria dan DBD di setiap layanan kesehatan," katanya pada konferensi pers yang disiarkan secara daring, Jumat (23/4).
Didik juga mengimbau petugas dinas kesehatan provinsi dan kabupaten/kota untuk memantau dan mengantisipasi layanan malaria atau demam berdarah dengue (DBD) pada saat pembatasan sosial.
Dia juga menjelaskan bahwa untuk mengatasi penyakit tular vektor dan zoonosis seperti malaria, harus diupayakan deteksi jenis vektor nyamuk dan serangga lainnya yang berpotensi menularkan penyakit tular vektor.
Kemudian, diperlukan juga kegiatan surveilans vektor untuk memantau perkembangan dan penyebarannya.
Pada area sekitar manusia juga harus diupayakan pemenuhan standar baku mutu untuk pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit, yang meliputi angka kepadatan dan habitat perkembangbiakannya.
Pihak Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa penemuan kasus malaria masih menjadi tantangan terlebih di tengah pandemi COVID-19.
- KTKI-P Laporkan Kebijakan Kemenkes, Wakil Presiden Diminta Turun Tangan
- Penyeragaman Kemasan Rokok Tanpa Identitas Merek Berisiko Rugikan Konsumen & Produsen
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Dengue Meningkat, Kemenkes dan Takeda Gencarkan Upaya Pencegahan
- Mengenal Penyakit HFMD yang Sering Menyerang Anak, Ini Gejala yang Diwaspadai
- Komite III DPD Akan Panggil Menkes Terkait Dugaan Maladministrasi PMK 12/2024