Rumah Sakit Menolak Pasien COVID-19, Bupati Herman Berang

jpnn.com, CIANJUR - Bupati Cianjur Herman Suherman akan mencabut izin operasional rumah sakit yang menolak melayani pasien COVID-19.
Hal ini menyusul beredarnya informasi mengenai satu rumah sakit swasta yang mengumumkan tidak bisa lagi menerima pasien karena ruang isolasinya sudah penuh.
"Kami akan cabut izinnya kalau sampai menolak pasien COVID-19 dengan dalih penuh atau alasan lain," kata Herman Suherman di Cianjur, Senin (5/7).
Herman mengaku sudah meminta dinas terkait untuk klarifikasi dari rumah sakit swasta yang menyatakan tidak bisa lagi menerima pasien COVID-19 karena tempat isolasinya penuh.
"Kalau terbukti menolak pasien COVID-19, kami akan tutup dan izinnya dicabut," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Cianjur Irvan Nur Fauzi mengatakan bahwa dinas sudah meminta penjelasan dari Rumah Sakit Dr Hafidz, yang dikabarkan menolak menerima pasien COVID-19.
"Pihak rumah sakit sangat keliru kalau mengeluarkan pernyataan menolak pasien COVID-19, bahkan pihak manajemen mengakuinya," kata dia.
Dinas Kesehatan, dia mengatakan, sudah meminta pengelola rumah sakit tersebut menambah jumlah tempat tidur untuk pasien COVID-19 dari 31 menjadi 45 tempat tidur.
Rumah Sakit Dr Hafidz menolak melayani pasien COVID-19 dengan alasan seperti ini.
- Tenggelam di Sungai Leuwi Ciogong, Pekerja Pabrik Pengolahan Kayu Ditemukan Meninggal
- Maling Motor Bersenjata Api Nyaris Mati di Tangan Warga
- 2 Kasus Kecelakaan Truk di Cianjur, Lokasi Berdekatan, 1 Tewas
- Sindikat Pembuat STNK Palsu di Cianjur Melibatkan Jenderal Muda, Oalah
- Komplotan Pembuat STNK Palsu Terbongkar dari Laporan Pemilik Rental
- Polisi Usut Pengeroyokan Pelajar SMK di Cianjur yang Viral