Rumah Sakit Swasta Ogah Melayani Pasien Covid, Politikus PDIP: Berempatilah
jpnn.com, GARUT - Anggota DPRD Garut Yudha Puja Turnawan meminta rumah sakit swasta untuk menangani pasien positif COVID-19 dalam rangka membantu Pemkab Garut yang membutuhkan ruangan isolasi tambahan untuk antisipasi lonjakan kasus Corona.
"Dalam situasi seperti ini kita semua harus berempati, dan saya menyayangkan adanya rumah sakit (swasta) yang tidak menerima pasien COVID-19," kata Yudha Puja, Selasa (17/11).
Ia menuturkan, wabah COVID-19 di Garut masih terjadi, terbukti jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 terus bertambah, bahkan bermunculan kasus dari klaster pondok pesantren.
Adanya kasus positif COVID-19 itu, kata dia, tentunya menjadi perhatian semua pihak, khususnya rumah sakit milik pemerintah maupun swasta untuk lebih optimal menangani pasien yang terjangkit virus tersebut.
"Pandemi ini semua pihak harus menunjukkan solidaritas, dan bentuk tanggung jawab menghadapi wabah COVID-19," katanya.
Komisi IV yang membidangi kesehatan, kata Yudha, segera melakukan pembahasan terkait sejauh mana penanganan pasien COVID-19 di tempat pelayanan kesehatan.
Menurut dia, dalam situasi darurat COVID-19 ini dibutuhkan peran rumah sakit untuk menangani kesehatan warga Garut yang terkonfirmasi positif COVID-19.
Apalagi, lanjut dia, ruang isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah dr Slamet Garut maupun klinik Medina kondisinya sudah hampir penuh, sehingga butuh tambahan ruang isolasi.
Politikus PDIP meminta rumah sakit swasta untuk menangani pasien positif COVID-19 dalam rangka membantu pemerintah daerah.
- Gerindra Bantah Menyerang PDIP Soal Kenaikan PPN jadi 12 Persen
- Jubir PSI: PDIP Pengusul PPN 12%, Sekarang Mau Jadi Pahlawan Kesiangan
- PPN 12 Persen, Arus Bawah Prabowo Punya Pandangan Seperti Ini
- Ingatkan PDIP Konsisten soal PPN, Misbakhun: Berpolitiklah secara Elegan
- Bukan Menyalahkan Prabowo soal PPN 12 Persen, Deddy Singgung Rezim Jokowi
- PKB Sentil PDIP soal PPN 12 Persen