Rumah Sakit Tak Punya Obat Rabies untuk Korban Serangan Kera
jpnn.com, LUMAJANG - Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati mendatangi empat balita korban gigitan kera liar, di Desa Tegal Randu, Kecamatan Klakah, Lumajang.
Indah datang setelah mendengar satu korban tak mendapatkan perawatan medis karena ditolak rumah sakit.
Dia didampingi direktur RSUD dr Haryoto, dr Indra Yudi, mendatangi empat rumah korban gigitan kera liar.
Perwakilan pemerintah Lumajang ini ingin memastikan kondisi kesehatan balita korban gigitan kera tersebut dan mengonfirmasi pemberitaan tentang korban ditolak rumah sakit karena alasan tak memiliki obat.
Indah memastikan dua korban gigitan kera telah menjalani perawatan di rumah sakit, atas nama Ikbal dan Saban.
Sedangkan dua korban lainnya Arjuna dan Balita Salsabila, belum mendapatkan perawatan dari medis,
"Balita ini ditolak berobat di rumah sakit, karena alasan tak memiliki obat rabies," kata Indah.
Karena ini, kata Indah, Pemkab Lumajang akan mengevaluasi kesalahan komunikasi ini sehingga kejadian serupa tak terulang. Terutama pelayanan di Puskesmas dan IGD RSUD dr Haryoto, Lumajang.
Balita korban serangan kera ditolak berobat di rumah sakit karena alasan tak memiliki obat rabies
- Kapal Tanker Bawa Minyak Sawit Mentah Terdampar di Pamekasan, 6 ABK Dievakuasi
- Gelar Aksi Damai, Guru Honorer R2-R3 Minta Pemprov Banten Menyelesaikan Formasi PPPK
- 1 Juta Butir Obat Terlarang Disita di Bandung, 11 Orang Jadi Tersangka
- Info dari Sekda Soal Pembayaran THR 2024 Guru PAI Lombok Tengah
- AKBP Ruri Ingatkan Personel Jaga Nama Baik Polri dan Jangan Lakukan Pelanggaran
- 3 Faktor Lamanya Pemadaman Api Kebakaran Hebat Pabrik Tekstil di Bandung