Rumah Sehat

Oleh: Dahlan Iskan

Rumah Sehat
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Setiap pasien duduk di sofa untuk diinfus. Nano bubble berisi oksigen ukuran 70 nano meter.

Dengan ukuran segitu oksigen bisa langsung masuk ke sel tanpa mengikuti hukum Newton.

Dengan demikian sel bisa mendapat pasok oksigen tanpa melalui jalur logistik tradisional: hidung, paru, dan saluran darah.

Dari ruang infus saya melihat ruang-ruang balur. Satu ruang berisi satu tempat tidur. Bentuknya seperti tempat tidur biasa tetapi alas tempat tidur itu berupa lembaran tembaga.

Lembaran tembaga itu di-grounding-kan ke tanah. Fungsi tembaga itu untuk mengurangi elektron dalam tubuh yang berlebih atau menambah kekurangan elektron.

"Lapisan tembaga itu sebenarnya akan lebih baik kalau berupa lembaran emas 24 karat," ujar Prof Sutiman.

"Belum punya uang untuk beli emas selebar tempat tidur," tambahnya.

Mengikuti cara berpikir Prof Sutiman saya jadi bertanya-tanya mengapa IQ orang Indonesia dibilang rendah.

Prof Sutiman memang sengaja membangun rumah sehat –bukan rumah sakit. Dia ingin menyehatkan orang yang masih sehat. Juga menyehatkan orang yang telanjur sakit.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News