Rumah Ukuran 3x3 Meter Dihuni 7 Orang, Muhadjir Effendy Semprot Kades & Camat

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengungkapkan pemerintah kesulitan mengentaskan kemiskinan bukan karena angkanya tinggi, tetapi justru makin sedikit orang miskin di Indonesia.
“Makin sedikit yang miskin bukan makin mudah, justru kian sulit untuk dihilangkan. Ibarat nasi liwet, ini adalah keraknya yang harus didatangi satu-satu,” kata Menko Muhadjir saat kunjungan kerja ke Kabupaten Malang, Sabtu (19/3).
Dalam kunjungannya, dia menemukan beberapa masalah kemiskinan ekstrem yang terjadi di sana. Itu tampak dari banyaknya kondisi rumah yang tidak layak huni dan masih ada beberapa warga belum mendapat bansos.
Dia mencontohkan, ada yang satu rumah tidak sampai 3x3 meter diisi tujuh orang. Ada juga yang belum daftar BPJS, padahal pemerintah sudah menyediakan gratis untuk warga miskin.
Menko PMK menginstruksikan kepala desa dan camat untuk lebih rajin mendatangi warganya yang miskin ekstrem untuk didata.
“Warga harus mendapatkan bansos dan layanan kesehatan dari pemerintah,” tambahnya.
Menko Muhadjir mengungkapkan akan berkoordinasi dengan Menteri PUPR untuk melaksanakan program KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh) di Desa Wajak. Karena lingkungan di sekitar Desa Wajak dirasa kumuh, padahal merupakan ibu kota kecamatan.
“Wajak ini ibu kota kecamatan, tetapi kumuh sekali. Saya akan minta bantuan Kementerian PUPR dalam anggaran untuk dibantu program KOTAKU,” katanya.
Menko PMK Muhadjir Effendy tertegun melihat rumah kecil dihuni tujuh orang sehingga camat dan kades kena semprot.
- Pram-Rano Cairkan Bansos Rp 900 Ribu untuk Penerima KLJ, KAJ, dan KPDJ
- Rano Sebut Bansos untuk Lansia-Disabilitas agar Tak Pinjam ke Bank Keliling
- Tebar Bansos, Aguan & Buddha Tzu Chi Perbaiki Ratusan Hunian Tak Layak di Jakarta
- Mendes Yandri Berkolaborasi dengan PP Muhammadiyah Kuatkan Ekonomi dan Dakwah di Desa
- Iwan Soelasno: Kades Jangan Risau, Desa Punya 6 Sumber Pendapatan
- Semarak Ramadan 2025, Petrokimia Gresik Tebar Bansos hingga Rp 682,5 Juta