Rumitnya Kasus 5 Anak Memperkosa 2 Korban yang Juga Anak-Anak
Polisi Tak Tega Menghukum, Isteri Bupati Pun Turun Tangan
Rabu, 02 Februari 2011 – 08:08 WIB

Rumitnya Kasus 5 Anak Memperkosa 2 Korban yang Juga Anak-Anak
Setelah dikorek lebih dalam, dari pengakuan Bunga dan Mawar, diperoleh lima nama sebagai pelaku. Dan ternyata, kelima pelaku tersebut masih bau kencur. Mereka adalah Im (11), In (9), Er (9), Jef (8) dan Ar (8). Mereka sekolah di SD yang sama, dan juga tetangga satu RT dengan Bunga dan Mawar.
Pengakuan Bunga dan Mawar itu membuat orang tua mereka muntab. Apalagi, diketahui bahwa para pelaku adalah tetangga satu RT. Saat itulah, kehebohan terjadi di RT tersebut hingga mengundang respon para aparat desa untuk turun tangan. Maka, pada hari itu, 19 Januari, dilakukan lah rapat desa yang dipimpin oleh kepala desa. Di forum itu, selain ada para tokoh masyarakat, juga dihadiri para orang tua korban dan pelaku.
"Rapat itu tak menghasilkan kesepakatan damai. Pihak keluarga korban tetap menuntut agar kasus tersebut dibawa ke jalur hukum. Mereka merasa harga diri keluarga diinjak-injak," kata Bambang S., Kepala Urusan (Kaur) Pembangunan Desa Kebutuh kepada Radar Banyumas (Grup JPNN).
Maka, hari itu pula, pihak keluarga korban melapor ke polsek setempat. Tapi karena di kantor polisi setingkat kecamatan itu tak ada unit yang sesuai untuk menangani (karena pelaku dan korban masih anak-anak), maka kasus tersebut dilaporkan ke Polres Purbalingga.
Ada kasus yang tergolong langka di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Yakni, lima bocah laki-laki yang masih bau kencur (11 tahun ke bawah) memperkosa
BERITA TERKAIT
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri