Rumitnya Memindah Pohon Langka Baobab dari Subang ke Kampus UI
Perlu Dua Hari untuk Pindahkan Dua Pohon
Minggu, 19 Desember 2010 – 08:02 WIB
Menurut Harun A. Gunawan, ketua tim pemindahan pohon baobab UI, teknis pemindahan dalam sekali perjalanan membutuhkan waktu satu sampai dua minggu. Tujuh pohon itu diangkut dalam empat kali perjalanan. Dalam tiga perjalanan pertama, tim berhasil memindahkan masing-masing dua batang pohon. Pada pengangkutan keempat, tim hanya mampu memindahkan satu pohon. "Yang keempat itu yang paling sulit karena paling besar," ujar Harun.
Sebelum memindahkan pohon, UI memberangkatkan tim advance yang terdiri atas konsultan ahli tanaman dan tim teknis yang membidangi operasi alat berat. Tugas tim advance tidak hanya menyurvei di lapangan, tapi juga membuka akses bagi alat berat yang akan menuju lokasi pemindahan. Jika jalur menuju lokasi terlalu sempit, tim akan melebarkannya.
Tim juga mengukur semua panjang tikungan dalam jalur pemindahan. Termasuk, mengukur lebar serta tinggi gate (pintu) jalan tol yang akan dilalui trailer pengangkut pohon raksasa itu. Tim pun perlu waktu seminggu untuk "membersihkan" jalur. UI mendapat bantuan dari PT Waskita Karya yang menyediakan alat berat sebagai bagian dari program corporate social responsibility (CSR). PT Waskita menyediakan trailer dan dua crane serta backhoe untuk tiap proyek pemindahan.
Harun menuturkan, setidaknya dibutuhkan 40 orang yang bekerja selama 10 jam secara bergantian untuk bisa mencabut pohon raksasa tersebut dari akarnya. Prosesnya dilakukan super hati-hati untuk menghindarkan pohon tidak sampai terluka yang bisa berakibat fatal.
Komitmen Universitas Indonesia (UI) menjadi kampus terhijau di Indonesia tidak main-main. Salah satunya dilakukan dengan menanam 10 pohon Africanbaobab.
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408