Rumitnya Memindah Pohon Langka Baobab dari Subang ke Kampus UI

Perlu Dua Hari untuk Pindahkan Dua Pohon

Rumitnya Memindah Pohon Langka Baobab dari Subang ke Kampus UI
Kepala Tim Pemindahan Pohon Baobab UI, Harun A Gunawan jelang pemindahan pohon Baobab di Subang, Jawa Barat. FOTO: Dok Pribadi/JPPhoto
Menurut Harun A. Gunawan, ketua tim pemindahan pohon baobab UI, teknis pemindahan dalam sekali perjalanan membutuhkan waktu satu sampai dua minggu. Tujuh pohon itu diangkut dalam empat kali perjalanan. Dalam tiga perjalanan pertama, tim berhasil memindahkan masing-masing dua batang pohon. Pada pengangkutan keempat, tim hanya mampu memindahkan satu pohon. "Yang keempat itu yang paling sulit karena paling besar," ujar Harun.

Sebelum memindahkan pohon, UI memberangkatkan tim advance yang terdiri atas konsultan ahli tanaman dan tim teknis yang membidangi operasi alat berat. Tugas tim advance tidak hanya menyurvei di lapangan, tapi juga membuka akses bagi alat berat yang akan menuju lokasi pemindahan. Jika jalur menuju lokasi terlalu sempit, tim akan melebarkannya.

Tim juga mengukur semua panjang tikungan dalam jalur pemindahan. Termasuk, mengukur lebar serta tinggi gate (pintu) jalan tol yang akan dilalui trailer pengangkut pohon raksasa itu. Tim pun perlu waktu seminggu untuk "membersihkan" jalur. UI mendapat bantuan dari PT Waskita Karya yang menyediakan alat berat sebagai bagian dari program corporate social responsibility (CSR). PT Waskita menyediakan trailer dan dua crane serta backhoe untuk tiap proyek pemindahan.

Harun menuturkan, setidaknya dibutuhkan 40 orang yang bekerja selama 10 jam secara bergantian untuk bisa mencabut pohon raksasa tersebut dari akarnya. Prosesnya dilakukan super hati-hati untuk menghindarkan pohon tidak sampai terluka yang bisa berakibat fatal.

Komitmen Universitas Indonesia (UI) menjadi kampus terhijau di Indonesia tidak main-main. Salah satunya dilakukan dengan menanam 10 pohon Africanbaobab.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News