Rumitnya Mendesain Mata Uang Baru Rupiah
Mesti Telusuri Ahli Waris Pahlawan yang Beristri Sembilan
Selasa, 07 September 2010 – 08:08 WIB
Berhubung pemimpin Kesultanan Palembang-Darussalam (1803-1819) tersebut dalam sejarah disebutkan memiliki sembilan istri, tentu penelusuran sekaligus meminta persetujuan keluarga bukan hal yang gampang. "Kami bahkan harus menelusuri ahli waris beliau ke Ternate," ungkap Ponco. Memang, pada 1821, Sultan Mahmud Badaruddin II ditangkap Belanda, kemudian diasingkan ke Ternate.
Meski demikian, penggunaan gambar tersebut sempat memicu masalah. BI digugat pelukis foto Sultan Mahmud Badaruddin II dengan tuduhan melanggar hak cipta karena BI tidak meminta izin kepada pelukis tersebut. Padahal, saat itu, BI mengambil gambar di database Kementerian Sosial. Beruntung, perkara tersebut bisa diselesaikan dengan baik, tanpa harus ke pengadilan.
BI pun semakin hati-hati. Karena itu, saat menggunakan gambar I Gusti Ngurah Rai untuk pecahan Rp 50.000, penelusuran ke ahli waris dilakukan sangat detail. Bahkan, gambar pahlawan asal Bali yang terkenal gagah berani saat memimpin Perang Puputan tersebut benar-benar disesuaikan dengan apa yang disampaikan ahli waris.
Menurut Ponco, sebenarnya BI berniat menggunakan gambar di database Kementerian Sosial yang banyak beredar. Namun, menurut ahli waris, gambar di uang pecahan Rp 50.000 sekarang lebih cocok dengan sosok I Gusti Ngurah Rai dibanding gambar yang selama ini beredar. "Padahal, dalam gambar yang selama ini banyak beredar, I Gusti Ngurah Rai tampak lebih gagah. Tapi, menurut ahli waris, gambar itu kurang sesuai dengan penampilan asli I Gusti Ngurah Rai. Jadi, kami akhirnya ikut apa kata ahli waris," paparnya.
Menjelang Lebaran, uang cetakan baru dalam berbagai pecahan banyak beredar dan diburu masyarakat. Tapi, pernahkah Anda membayangkan bagaimana rumitnya
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408