Rumitnya Mendesain Mata Uang Baru Rupiah
Mesti Telusuri Ahli Waris Pahlawan yang Beristri Sembilan
Selasa, 07 September 2010 – 08:08 WIB
Ada pula kisah lucu saat mendesain gambar rupiah. Ponco menyebutkan, untuk uang logam pecahan Rp 1.000 yang diluncurkan Wakil Presiden Boediono pada Juli 2010 tersebut, sebenarnya BI mengambil tema kesenian tradisional. Saat itu memang sedang panas-panasnya isu klaim kebudayaan oleh Malaysia. Dua kesenian yang sempat diklaim negeri jiran tersebut adalah reog Ponorogo dan alat musik angklung.
Deputi Gubernur BI Budi Rochadi menceritakan, awalnya BI berencana menggunakan gambar reog Ponorogo, namun dibatalkan dan diganti gambar angklung yang dipadu gambar Gedung Sate, Bandung. "Ruang untuk gambar di uang koin memang sempit. Kalau (gambar reog) dikecilkan, enggak kelihatan. Tapi, kalau dibesarkan, gambar reog malah medeni (menakutkan, Red)," ceritanya lantas tertawa.
Menurut Ponco, desain pertama hendak memasukkan seluruh gambar reog Ponorogo, mulai pemain reog hingga reognya. Namun, jika ditempatkan pada uang koin, gambarnya menjadi terlalu kecil. Kemudian, kalau hanya diambil gambar reognya, juga masih terlalu kecil.
Gambar reog baru terlihat cukup jelas ketika diperbesar menjadi hanya kepala reog, tanpa bagian atas yang terdapat bulu meraknya. "Setelah diperhatikan, kalau hanya memasukkan bagian kepala, terlihat moncong dan taringnya saja, itu memang menakutkan," ujar pria asli Kudus, Jawa Tengah, tersebut.
Menjelang Lebaran, uang cetakan baru dalam berbagai pecahan banyak beredar dan diburu masyarakat. Tapi, pernahkah Anda membayangkan bagaimana rumitnya
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408