Rumitnya Mendesain Mata Uang Baru Rupiah

Mesti Telusuri Ahli Waris Pahlawan yang Beristri Sembilan

Rumitnya Mendesain Mata Uang Baru Rupiah
Hamid Ponco Wibowo menunjukkan gambar desain uang pecahan Rp 20.000. Foto : Ahmad Baidhowi/JAWA POS

Aspek lain yang diperhatikan saat mendesain uang adalah pengaman untuk mencegah pemalsuan uang. Staf Biro Kebijakan Pengedaran Uang BI Diyah Dewi menyatakan, beberapa pengaman, antara lain, tanda air berupa gambar yang akan terlihat bila diterawangkan ke arah cahaya, dan benang pengaman.

Selain itu, rectoverso (perpaduan dua gambar), optical variable ink yang mengkilap dan berubah warna jika dilihat dari sudut pandang berbeda, tulisan mikro yang hanya terlihat dengan alat pembesar, invisible ink berupa cetakan kasatmata yang akan memendar di bawah sinar ultraviolet, serta latent image.

Diyah menjelaskan, ada unsur pengaman yang bisa dideteksi masyarakat umum, ada yang bisa dideteksi dengan peralatan kasir bank, dan ada juga pengaman rahasia yang hanya bisa dideteksi alat yang dimiliki BI. Total, ada 12-16 unsur pengaman yang dimasukkan dalam mata uang. "Semakin besar pecahan, unsur pengamannya semakin banyak."

Diyah menambahkan, ada pula unsur blind code yang dimasukkan dalam uang. Tujuannya, uang bisa dideteksi tunanetra. Misalnya, untuk pecahan Rp 2.000, blind code berbentuk kotak segi empat di pinggir kanan gambar Pangeran Antasari. Kemudian, blind code Rp 10.000 berbentuk lingkaran, Rp 20.000 berbentuk dua kotak segi empat, Rp 50.000 berbentuk dua segi tiga terbalik, dan Rp 100.000 berbentuk dua lingkaran.

Menjelang Lebaran, uang cetakan baru dalam berbagai pecahan banyak beredar dan diburu masyarakat. Tapi, pernahkah Anda membayangkan bagaimana rumitnya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News