Rumput Laut Indonesia Geser Filipina
Selasa, 01 Maret 2011 – 08:24 WIB

Rumput Laut Indonesia Geser Filipina
JAKARTA-Kementeria n Kelautan dan Perikanan (KKP) mengembangkan usaha rumput laut secara terpadu dari hulu sampai hilir. Minapolitan berbasis komoditas rumput laut merupakan salah satu upaya untuk mengintegrasikan industri ini. Terlebih peluang Indonesia menggeser Filipina menjadi penghasil rumput laut dunia mulai terlihat. Untuk meningkatkan komoditas rumput laut, KKP tidak bekerja sendiri. Pihaknya juga melakukan kesepakatan bersama dengan menggandeng sejumlah kementerian dalam hal sinergitas kegiatan pengembangan rumput laut untuk percepatan pembangunan ekonomi masyarakat. Salah satu kementerian yang digandeng adalah Kementerian Perdagangan untuk dapat memfasilitasi pemanfaatan gudang yang dimiliki swasta, di samping melakukan ikut serta melakukan intervensi harga rumput laut sehingga tidak mengalami fluktuasi harga.
Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad menegaskan, Indonesia saat ini telah menjadi negara penghasil rumput laut terbesar di dunia, menggeser dominasi Filipina. Hal itu diutarakan pengusaha asal Ternate tersebut saat peresmian depo rumput laut dan pabrik rumput laut dan sentra pengolahan ikan Roa Asap Luwuk Banggai di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, baru-baru ini.
Baca Juga:
Keberadaan depo rumput laut ini merupakan bagian penting dari sistem pembangunan industri rumput laut dan persyaratan minapolitan industri rumput laut.’’Musim tanam dan panen rumput laut sangat dipengaruhi oleh cuaca. Selain menanam, juga diperlukan panas matahari untuk pengeringan rumput laut. Depo ini dapat dimanfaatkan sebagai gudang untuk tempat penyimpanan rumput laut sehingga dapat menjaga fluktuasi harga dan menjamin budidaya komoditas ini dilakukan secara berkelanjutan,’’ jelas Fadel.
Baca Juga:
JAKARTA-Kementeria n Kelautan dan Perikanan (KKP) mengembangkan usaha rumput laut secara terpadu dari hulu sampai hilir. Minapolitan berbasis komoditas
BERITA TERKAIT
- Ini Langkah Strategis Bea Cukai Memperkuat Peran UMKM dan IKM dalam Ekosistem Ekspor
- Kemnaker Evaluasi Aplikator Transportasi Daring Soal Laporan Pemberian BHR Rp 50 Ribu
- Perihal TKDN, Jumhur Hidayat: Bukan Barang Konsumsi, tetapi Barang Modal
- Bea Cukai Musnahkan Barang Tak Layak Edar Senilai Rp 563,8 Juta, Ada Makanan Hewan
- H+8 Lebaran, KAI Logistik: Pengiriman Sepeda Motor Meningkat
- IKM Binaan Bea Cukai Bekasi Sukses Ekspor 4,7 Ton Komoditas Pertanian ke Jepang