Rupbasan Surabaya Over Kapasitas, Sangat Membebani Negara, Lihat

jpnn.com, SURABAYA - Rumah penyimpanan benda sitaan negara (Rupbasan) Surabaya di Medaeng, Sidoarjo sudah melebihi kapasitas. Sejak awal 2021 ada 605 register barang bukti (BB) yang masuk.
Jumlah barang di Rupbasan Suabaya itu didominasi motor dan mobil yang kebanyakan titipan dari APH di Surabaya, Madura, dan KPK.
Karupbasan Kelas 1 Surabaya Endang Purwati mengatakan akibat kapasitasnya sudah penuh, kendaraan lain terpaksa ditempatkan di parkiran pengunjung. Hal itu sebetulnya dinilai tak ideal.
"BB yang sudah inkrah akan kami kembalikan kepada APH," kata dia, Selasa (14/9).
Tercatat, ada sebanyak 295 kendaraan di antaranya 273 motor dan 22 mobil sudah dikembalikan kepada instansi penitip. Minimal sudah berusia 2,5 tahun pascapenitipan dengan status barang rampasan negara.
Namun, untuk proses selanjutnya diserahkan kepada APH terkait. Baik Polri, Kejaksaan, atau KPK.
"Pilihannya, dikembalikan ke pemilik, dimusnahkan, dilelang, hingga diserahkan pada instansi lain sebagai hibah," jelas dia.
Sementara itu, Kakanwil Kemenkumham Jatim Krismono menyebut kelebihan kapasitas di Rupbasan 1 Surabaya sangat membebani negara.
Sebab, negara mengeluarkan biaya ekstra untuk perawatannya.
Kapasitas Rupbasan Surabaya sudah kelebihan kapasitas akibat ratusan barang bukti kendaraan bermotor titipan dari penegak hukum.
- KPK Sinyalir Uang Jutaan Dolar dari Izin Tambang era Rita Mengalir ke Japto dan Ahmad Ali
- KPK Sinyalir Satori dan Heri Gunawan Selewengkan Dana CSR BI Lewat Yayasan
- KPK Telusuri Aset Wali Kota Semarang Hevearita, Potensi Penyitaan Menguat
- Mbak Ita & Suami Ditahan KPK, Balai Kota Semarang Sambut Pimpinan Baru
- Asabri Beri Perlindungan Tanpa Batas Untuk Para Patriot Bangsa
- Akademisi di Makassar Sebut Asas Dominus Litis Bisa Lahirkan Penyalahgunaan Kewenangan