Rupiah Ambruk 63 Poin, Prabowo Diminta Segera Berbenah

Rupiah Ambruk 63 Poin, Prabowo Diminta Segera Berbenah
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pelemahan rupiah yang cukup dalam dipengaruhi oleh beberapa faktor internal dan eksternal. Ilustrasi - rupiah dan dolar. Foto: JPNN

Persoalan tersebut perlu segera ditangani oleh Prabowo beserta jajarannya. Sebab, jika tidak ditangani dengan baik, hal ini dapat mengakibatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia stagnan, deindustrialisasi berlanjut, hingga daya beli masyarakat semakin rendah.

Selain itu, memasuki akhir 2024 resiko ketidakpastian pasar keuangan global kembali meningkat imbas ketegangan geopolitik antara Isral, Hamas dan Hizbullah bahkan memasukan konfrontasi anatar Israel dengan Iran.

"Ekskalasi cukup tinggi dari skala geopolitik, sehingga mempengaruhi dinamika pasar keuangan global maka pemerintah Prabowo akan terus mewaspadai dan memonitor dampak rambatannya terhadap perekonomian kita," beber Ibrahim.

Ibrahim menyebut dari sisi eksternal rupiah dipengaruhi oleh serangkaian data ekonomi yang positif menyebabkan investor mengurangi ekspektasi tentang ukuran dan kecepatan pemangkasan suku bunga dari Fed.

Pasar memperkirakan peluang 87 persen untuk pemangkasan sebesar 25 basis poin (bps) pada pertemuan Fed November, dengan peluang 13 persen bank sentral mempertahankan suku bunga tetap stabil, menurut FedWatch Tool milik CME.

Presiden Federal Reserve Bank of Dallas Lorie Logan mengatakan pada hari Senin (21/10) bahwa ia melihat penurunan suku bunga yang lebih bertahap di depan untuk bank sentral dan menyarankan bahwa ia tidak melihat alasan mengapa Fed juga tidak dapat terus menekan dengan mengecilkan neracanya.(mcr10/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pelemahan rupiah yang cukup dalam dipengaruhi oleh beberapa faktor internal dan eksternal.


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News