Rupiah Anjlok, DPR Desak Pemerintah Kurangi Impor

jpnn.com - JAKARTA - Anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS hingga menembus level Rp12.841 pada pembukaan perdagangan Kamis (12/2), harus diantisipasi oleh pemerintah. Salah satunya ialah dengan mengurangi impor.
Hal itu disampaikan Ketua Komisi IV DPR Edhie Prabowo usai rapat kerja dengan Menteri Pertanian Andi Amran di gedung DPR, Kamis (12/2).
"Rupiah menjadi lemah ini kan karena kita terlalu tergantung bahan baku dari luar. Kalau kita tidak tergantung yakin rupiah kita akan kuat," kata politikus Gerindra ini.
Pihaknya menilai kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo belum memperlihatkan tanda-tanda pengurangan volume impor secara signifikan. Terutama di sektor pertanian.
Sejauh ini, kebijakan yang cukup bagus ditempuh pemerintah baru sebatas pengurangan impor beras. Tapi, untuk memenuhi kebutuhan daging dalam negeri, pemerintah masih bergantung pada impor.
"Sementara ini belum ada perubahan signifikan. Baru beras yang dilarang. Pak Menteri sudah selalu tegas tidak akan menerima beras, kecuali beberapa yang lain produk produk lain yang masih kosong. Katanya daging masih butuh (impor) dua tahun ini," tegasnya. (fat/jpnn)
JAKARTA - Anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS hingga menembus level Rp12.841 pada pembukaan perdagangan Kamis (12/2), harus diantisipasi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Survei Ninja Xpress: 40% Konsumen Singapura & Malaysia Beli Barang dari Indonesia
- Pertamina Dorong Ribuan UMKM Perempuan untuk Berkarya Lewat Program PFpreneur
- Krisis Pangan Global Mulai Terjadi, Bagaimana Status Indonesia?
- Mentrans Iftitah Harap Jepang Berinvestasi di Kawasan Transmigrasi
- Temui Menteri Rosan, Waka MPR Dorong Regulasi CCS yang Progresif dan Kompetitif
- Wamentan Sudaryono Ingin Ekspor Pertanian ke Eropa Meningkat Agar Petani Sejahtera