Rupiah Babak Belur, BI Ternyata Tetap Untung
jpnn.com - JAKARTA - Politikus Partai Golkar Mukhamad Misbakhun mengatakan, Bank Indonesia selalu mendapat keuntungan meski rupiah babak belur terhadap mata uang asing.
"Sepanjang 2014, BI membukukan keuntungan sebesar Rp 50 triliun. Karena itu juga BI tercatat sebagai salah satu pembayar pajak terbesar di Indonesia," kata Miskbakhun di pressroom DPR, Senayan Jakarta, Kamis (27/8).
Menurut Misbakhun, keuntungan itu diperoleh karena posisi BI sebagai satu-satunya lembaga negara yang menjabarkan valuta asing di Indonesia.
"Sekarang, bagaimana kita dorong BI sebagai lembaga penjabaran valas memberikan keuntungan untuk bangsa dan negara ini. Dalam konteks itu, kalangan DPR lagi wacanakan BI diaudit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)," tegas Misbakhun.
Selama ini, sambung Misbakhun, BI tidak bisa diaudit karena alasan independen. Hal itu uga diperkuat dengan UU BI. "Mestinya bisa diaudit agar BI tidak jadi negara di dalam negara. Apakah benar BI ini telah menjalankan tata kelola valas secara benar. Kenapa BI hanya menjalankan dua cara untuk penjabarkan mata uang asing yakni intervensi pasar dan BI rate untuk mengamankan rupiah," imbuh Misbakhun. (fas/jpnn)
JAKARTA - Politikus Partai Golkar Mukhamad Misbakhun mengatakan, Bank Indonesia selalu mendapat keuntungan meski rupiah babak belur terhadap mata
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- TDN Hadir di Purwokerto, Wujud Komitmen Penuhi Kebutuhan Daging Masyarakat
- Kideco Berkomitmen untuk Menyempurnakan Kualitas Laporan Berkelanjutan
- Shell Membantah Bakal Tutup SPBU di Indonesia
- BTN Raih Penghargaan di Ajang LinkedIn Talent Awards
- Melalui UMK Academy, Pertamina Dukung UMKM Bersaing di Tingkat Global
- Pupuk Kaltim Kembali Raih Predikat Platinum di Ajang ASSRAT 2024