Rupiah Berfluktuasi, Tim Satgas Sinkronisasi Pemerintahan Turun Tangan
jpnn.com, JAKARTA - Tim satgas Sinkronisasi Pemerintahan terus memantau perkembangan rupiah beberapa waktu terakhir.
Pasalnya, pada Senin (24/6) rupiah terpantau masih berfluktuasi.
Anggota Tim Satgas Sinkronisasi Pemerintahan Thomas Djiwandono dalam konferensi pers Kondisi Fundamental Ekonomi Terkini dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 di Jakarta, Senin (24/6) menyebut Prabowo berkomitmen terhadap target defisit anggaran di bawah tiga persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
"Intinya bahwa kami tetap berkomitmen mengenai target-target yang sudah direncanakan pemerintah kini dan akan disepakati DPR nanti," jelas Thomas.
Thomas mengatakan perhitungan mengenai defisit dan rasio utang sudah mempertimbangkan pembiayaan program prioritas termasuk makan bergizi gratis, yakni sekitar Rp 71 triliun.
Thomas pun membantah kabar yang beredar pemerintahan selanjutnya akan menaikkan rasio utang menjadi 50 persen terhadap PDB.
"Kami di sini sebagai tim gugus tugas ingin menyatakan secara gamblang, dengan angka Rp 71 triliun tersebut dengan kesepakatan tersebut artinya defisit itu range terjamin," kata Thomas.
Adapun Menteri Keuangan RI Sri Mulyani dalam kesempatan yang sama menegaskan komitmen pemerintahan saat ini dan pemerintahan yang akan datang untuk menjaga tingkat defisit tetap rendah.
Tim satgas Sinkronisasi Pemerintahan terus memantau perkembangan rupiah beberapa waktu terakhir.
- PPN Bakal Naik 12 Persen, Gaikindo Merespons Begini
- Sri Mulyani Keukeuh PPN Naik jadi 12 Persen pada 2025, Siap-Siap ya Rakyat!
- Rupiah Hari Ini Makin Ambyar Terpengaruh IHK Amerika
- 4 Fakta Penting Kinerja APBN hingga Oktober 2024, Penerimaan Bea Cukai Capai Rp 231,7 T
- Jika Terpilih jadi Gubernur, Ridwan Kamil Janjikan Warga Dapat Bansos Double
- Sentimen Negatif Trump Bikin Rupiah Hari Ini Ambrol 62 Poin