Rupiah Bergerak Menguat Tipis Selasa Pagi, Bisa Lebih?
jpnn.com, JAKARTA - Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi (23/2) bergerak menguat didorong ekspektasi pemulihan ekonomi global.
Pada pukul 9.47 WIB, rupiah menguat 5 poin atau 0,04 persen ke posisi Rp14.113 per dolar AS dari posisi penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.118 per dolar AS.
"Dolar AS melemah sejak semalam dan pagi ini masih terlihat melemah terhadap nilai tukar lainnya termasuk nilai tukar regional," kata di Jakarta, Selasa.
Menurut Ariston, pelemahan dolar AS ini terpicu oleh sentimen pemulihan ekonomi global. Rupiah kemungkinan bisa menguat terhadap dolar AS hari ini dengan sentimen tersebut.
Pada awal pekan, rupiah melemah terhadap dolar AS, karena kenaikan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS ke kisaran 1,39 persen. Pagi ini, yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun terlihat menurun ke 1,36 persen.
"Kalau sentimen berlanjut, mungkin penguatan rupiah bisa lebih dalam," ujar Ariston.
Ariston memperkirakan rupiah pada hari ini akan bergerak di kisaran Rp14.050 per dolar AS hingga Rp14.130 per dolar AS.
Pada Senin (20/2) lalu, rupiah ditutup melemah 53 poin atau 0,37 persen ke posisi Rp14.118 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.065 per dolar AS. (antara/jpnn)
Nilai kurs rupiah bergerak menguat namun tipis pada Selasa pagi (23/2). Apakah mampu menguat lebih? Simak selanjutnya.
Redaktur & Reporter : Elvi Robia
- Rupiah Hari Ini Makin Ambyar Terpengaruh IHK Amerika
- Sentimen Negatif Trump Bikin Rupiah Hari Ini Ambrol 62 Poin
- Efek Pemangkasan Suku Bunga The Fed, Rupiah Hari Ini Cerah
- Donald Trump Menang, Indonesia Perlu Waspadai Fluktuasi Pasar
- Donald Trump jadi Presiden AS Alamat Bahaya Buat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
- Terdampak Kabar Aktivitas Bisnis Amerika, Rupiah Ditutup Ambrol 63 Poin