Rupiah Ditutup Melemah 22 Poin, 'Kabinet Obesitas' jadi Faktor Pemicu

Rupiah Ditutup Melemah 22 Poin, 'Kabinet Obesitas' jadi Faktor Pemicu
Presiden Prabowo Subianto melantik 48 menteri dan 5 pejabat setingkat menteri, Kabinet Merah Putih, di Istana Negara, pada Senin (21/10). Foto: Ryana Aryadita/JPNN.com

Adapun rata-rata jumlah menteri di Negara Asia Pacific sebanyak 22 orang.

Namun, di luar kabinet yang sudah di umumkan oleh presiden Prabowo, masih ada beberapa partai politik pendukung Partai NASDEM, PKS dan PDIP yang belum mendapatkan jatah jabatan menteri.

"Pasar memperkirakan, banyak Menteri atau wamen yang kemungkinan tidak akan berumur panjang/ resuple sampai lima tahun, karena masih banyak calon Menteri dan wamen yang mengantri dari partai politik pendukung," papae Ibrahim.

Di sisi lain, rupiah dipengaruhi oleh faktor eksternal.

Ibrahim menyebut peluang calon presiden dari Partai Republik Donald Trump untuk kembali ke Gedung Putih tampaknya meningkat. 

Seruan itu muncul karena pemilihan umum AS, yang tinggal dua minggu lagi, masih terlalu dekat untuk diprediksi, meskipun Trump telah memperoleh dukungan dalam beberapa minggu terakhir dan sekarang memiliki keunggulan tipis atas Wakil Presiden Kamala Harris dalam beberapa jajak pendapat. 

Selain itu, konflik Timur Tengah tetap menjadi fokus, meningkat selama akhir pekan karena Israel terus melancarkan serangannya terhadap Hamas dan Hizbullah.

"Masing-masing di Gaza dan Lebanon. Israel juga mengatakan berencana untuk menyerang lokasi-lokasi di Beirut yang terkait dengan keuangan Hizbullah," kata Ibrahim.

Rupiah ditutup melemah 22 poin dilevel Rp 15.503 per USD pada perdagangan sore ini, Senin (21/10).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News