Rupiah Diyakini Membaik Setelah BBM Naik
Rabu, 12 Juni 2013 – 15:23 WIB
"Saya kira posisi terkait kenaikan BBM sudah jelas bahwa pemerintah akan menaikkan BBM. Saat ini sedang dalam tahap sosialisasi dan persiapan untuk kompensasi. Jadi ini bukan naik atau tidak naik BBM, ini sudah tahap persiapan," tegasnya.
Chatib menjelaskan dalam laporannya kepada Presiden, situasi ekonomi nasional masih terkendali dan bukan yang terburuk di kawasan Asia. Kondisi Bangkok dan Manila, paparnya, justru mengalami keadaan lebih buruk dari Indodnesia.
"Saya melaporkan bahwa kita sudah koordinasi dengan Bank Indonesia (BI). Sebetulnya kalau dilihat kurs rupiah terhadap dollar AS terakhir kemarin sudah di level Rp 9.800-an. Tapi, di stok market memang ada koreksi 167 point minus 3,5 persen. Yang terburuk kemarin itu Bangkok dan Manila, di atas 4,5-4,9 persen," ungkapnya.
Situasi ini, lanjutnya, disebabkan fenomena global. Ada sejumlah alasan. Di antaranya, rencana The Federal Reserve (The Fed) atau bank sentral AS melakukan kebijakan kuantitatif. Selain itu, Bank of Japan kemarin memutuskan untuk tidak melanjutkan monetary stimulusnya, dan pernyataan serupa dari Kepala Bank Sentral Eropa (ECB) Mario Draghi.
JAKARTA--Menteri Keuangan Chatib Basri menyatakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sangat membantu untuk menguatkan rupiah yang saat ini melemah
BERITA TERKAIT
- Efek Aquabike Championship 2024 Penumpang Ferry di Danau Toba Melonjak 12,7%
- Operasikan Pabrik di Jakarta Timur, Grundfos Gelontorkan Investasi Rp 31 Miliar
- Perdana Hadir di SIAL Interfood, Lee Kum Kee Optimis Perkuat Pasar di Indonesia
- Pengamat Tata Kota Sebut Aparat Lemah kepada Preman Bisa Hilangkan Kepercayaan Publik
- Vasanta Group Luncurkan Hunian untuk Keluarga Muda, Pemandangan Tepi Danau
- Flipster Hadirkan Penarikan Kripto Bebas Biaya Melalui Kolaborasi BNB Chain