Rupiah Diyakini Membaik Setelah BBM Naik
Rabu, 12 Juni 2013 – 15:23 WIB
Akibatnya, arus modal dari emerging market diperkirakan mengalami pengurangan. Efek dari situasi global ini kemudian berpengaruh pada seluruh pasar di regional. Itulah yang saat ini dipantau Indonesia.
Presiden SBY, menurut Chatib, telah meminta Menteri Keuangan dan Gubernur BI untuk menahan laju pelemahan rupiah yang sempat menembus angka terlemah, yakni Rp 10.000 per US$. SBY meminta agar nilai tukar rupiah terhadap dollar AS kembali ke level Rp 9.800.
Selanjutnya, nilai tukar rupiah diharapkan bisa stabil di angka Rp 9.500 hingga RP 9.800 per US$.
Saat ini, pemerintah tuturnya memantau pasar sekaligus pembahasan BBM dan APBNP di parlemen. Ia pastikan pelemahan rupiah ini tidak akan berlangsung sampai Lebaran.
JAKARTA--Menteri Keuangan Chatib Basri menyatakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sangat membantu untuk menguatkan rupiah yang saat ini melemah
BERITA TERKAIT
- Konsisten Terapkan Produk Halal, Ajinomoto Raih Penghargaan IHATEC
- Sinar Mas Land Sukses Menyelenggarakan DNA Leadership Summit di BSD City
- Efek Aquabike Championship 2024 Penumpang Ferry di Danau Toba Melonjak 12,7%
- Operasikan Pabrik di Jakarta Timur, Grundfos Gelontorkan Investasi Rp 31 Miliar
- Perdana Hadir di SIAL Interfood, Lee Kum Kee Optimis Perkuat Pasar di Indonesia
- Pengamat Tata Kota Sebut Aparat Lemah kepada Preman Bisa Hilangkan Kepercayaan Publik